- April 4, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin menyalurkan bantuan bagi masyarakat dari sejumlah daerah yang terdampak banjir. Bantuan berupa beras, bahan makanan, alat masak, dan lainnya.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Yulizar Dinoto yang mewakili Gubernur Sumsel H Alex Noerdin didampingi Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel Taufik Gunawan kepada Bupati Muratara M Syarif Hidayat dan Kepala BPBD Kabupaten OKU Timur Rusman, di Kantor BPBD Sumsel, Jumat (1/4).
“Seyogyanya Pak Gubernur ke Muratara dan OKU Timur menyerahkan bantuan ini. Namun karena ada acara yang mendesak, saya yang akan menyerahkan. Tadinya saya sudah siap untuk mengantarnya. Tapi Bupati Muratara sudah ada di sini. Ini kita berikan secara simbolis. Sisa berasnya bisa diambil di gudang Dolog,” kata Yulizar.
Menurut dia, Gubernur menyerahkan bantuan 17 ton beras untuk Muratara, plus bahan makanan dan seterusnya. Untuk OKU Timur, dibantu empat ton beras sesuai standar bencana itu, plus bahan makanan.
“Kemarin, kami di Ogan Ilir dan di Muara Kuang dengan Pak Bupati diwakili Sekda bantu beras tiga ton, plus bahan makanan dan seterusnya,” kata Yulizar.
Untuk korban banjir di Kabupaten Musi Banyuasin, Pemprov Sumsel memberikan bantuan beras sebanyak 27 ton, plus perahu karet.
Menurut Yulizar, banjir yang merendam sebagian besar wilayah di Kabupaten Muratara telah menyebabkan putusnya urat nadi perekonomian masyarakat setempat lantaran tujuh jembatan penghubung utama roboh. Sehingga, pihaknya memberikan kesempatan kepada pemerintah daerah setempat untuk mengajukan bantuan perbaikan jembatan yang roboh tersebut.
“Di Kabupaten Muratara ada tujuh jembatan putus. Tadi sudah saya diskusikan. Diajukan saja bantuan untuk rehabilitasi rekonstruksi tujuh jembatan gantung yang putus,” katanya.
Mengantisipasi terjadi bencana banjir, ke depannya Yulizar akan bekerja sama dengan sejumlah universitas untuk melakukan kajian mengenai rencana rehabilitasi Sungai Musi, Sungai Ogan, Sungai Rupit, Sungai Komering, dan Sungai Kelingi. Mencari tahu penyebab meluapnya air sungai tersebut pada saat datangnya musim hujan.
“Kalau sudah diketahui penyebabnya, apakah pintu air akan ditutup seperti yang di Bogor. Hasil studi ini akan kami paparkan ke BNPB sebagai langkah mencegah dan menjaga jangan sampai ada korban banjir ke depannya,” ujarnya.
Sementara, Bupati Muratara Syarif Hidayat menjelaskan, enam desa yang mengalami jembatan putus, yakni Desa Noman, Kecamatan Karangjaya, Desa Batu Gaja, Kecamatan Karangjaya, Desa Muara Tiku, Kecamatan Karangjaya, Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Karangjaya, Desa Maur Desa, Kecamatan Rupit, dan Desa Lesung Batu, Kecamatan Rawas Ulu.
“Untuk wilayah yang terdampak, saat ini banjir sudah mulai surut, tetapi masih tergenang,” kata Syarif.
Dikatakan, warga yang jadi korban banjir sejauh ini belum terjangkit penyakit. Namun begitu, korban butuh makanan dan jembatan yang putus mesti diperbaiki.
“Saya minta kepala Dinas PU untuk memperbaiki jembatan itu dengan biaya tanggap darurat bencana. Kalau tidak bisa, kita anggarkan di tahun 2017. Kita mohon bantuan BPBD Sumsel. Sehingga jembatan bisa diperbaiki dengan baik lagi,” katanya sembari mengatakan sudah melaporkan bencana ini kepada Gubernur pada Kamis (31/3). #osk