20.000 Hektar Lahan Gambut Direvegetasi

indexPalembang, BP-Lahan gambut yang telah terbakar seluas 20.000 hektar di Sumatera Selatan dapat ditanami kembali (revegetasi) setelah tata air di lahan tersebut diperbaiki.
Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead mengatakan, pihaknya menargetkan lahan yang terbakar tersebut bisa ditanami jenis vegetasi yang memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat.
Dirinya menyontohkan, sejumlah varietas seperti tanaman jelutung dan gelam memungkinkan ditanami di area gambut. Namun pihaknya bekerjasama dengan sejumlah ahli tengah meneliti tanaman apa yang cocok di lahan gambut serta memiliki nilai ekonomis.
BRG sendiri menginginkan revegetasi itu dapat memiliki dampak ekonomi untuk masyarakat dengan cara menerapkan hilirisasi untuk tanaman yang akan ditanam nantinya tersebut.
“Kami ingin ada pembangunan pabrik pengolahannya di dekat sana. Jadi, tanaman keluar dari provinsi itu sudah punya nilai tambah,” ujarnya.
Nizar menjelaskan, saat ini pihaknya menerapkan revegetasi tersebut di lahan yang bukan milik perusahaan. Oleh karena itu BRG akan bekerjasama dengan masyarakat setempat dan tidak menyentuh dulu lahan terbakar milik perusahaan.
“Nantinya iya (lahan perusahaan/konsesi yang dibekukan dapat ditanami-red). Tapi awalnya kami kerjasama dengan masyarakat untuk restorasin dan penanamannya. Biar masyarakat juga mendapat manfaat ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru,” tambahnya.
BRG sudah melakukan uji coba penanaman kembali di Desa Sepucuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) seluas 20 hektar. BRG pun bakal membentuk Badan Restorasi Gambut Daerah di Sumsel yang mana pertanggungjawabannya kepada gubernur..
Berdasarkan data BRG, Sumsel khususnya dua kabupaten yakni OKI dan Musi Banyuasin merupakan daerah prioritas restorasi pada tahun ini. “Program kerja daerah itu menyangkut pengelolaan tata air di lahan gambut sehingga kalau kemarau lahan itu tetap basah, Ada fungsi ekologisnya,” tukasnya.#idz



Leave a Reply