APBD P Sumsel 2015 Terealisasi Rp5.869.535.074.636.95

indexPalembang, BP-Wakil Gubernur Sumsel H Ishak Mekki membacakan pidato pengantar laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Sumsel tahun anggaran 2015 dalam rapat paripurna DPRD Sumsel, Senin (4/4).
       Rapat paripurna tersebut dipimpin Ketua DPRD Sumsel HM Giri Ramandha N Kiemas didampingi Wakil Ketua DPRD Sumsel, para kepala dinas dan instansi dan para undangan.
Laporan yang dibacakan oleh  Ishak Mekki  menjelaskan gambaran pengelolaan keuangan daerah sebagai wujud kinerja APBD dalam posisi unaudited atau belum diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Menurutnya, APBD perubahan (P) provinsi Sumsel tahun 2015 dari target pendapatan daerah provinsi Sumsel Rp6.883.873.903.633.09 sampai akhir 2015 terealisasi Rp5.869.535.074.636.95 atau 85,26 persen.
Pendapatan tersebut berasal dari realisasi pendapatan asli daerah Rp2.413.637.425.440.20. Atau 84,04 persen dari target Rp 2.871.976.896.280.09 tidak terpenuhi target tersebut dikarenakan komponen pajak daerah yang dominan tidak tercapai targetbnya adalah bea balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB) yang disebabkan menurunnya jumlah pembelian kendaraan baru.
Untuk dana perimbangan RP 2.329.728.331.330 atau 82,06 persen dari terget Rp 2.839.125.943.171.
“Hampir secara keseluruhan dana bagi hasil pajak serta bagi hasil bukan pajak/ sumber daya alam dari pemerintah pusat realisasinya tidak tercapai,” katanya.
Dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp 1.126.169.317.866.75 atau 96,03 persen dari target Rp1.172.771.064.182.
Sedangkan dari sisi belanja daerah terealisasi sebesar Rp 5.169.621.852.822.77 atau 80,12 persen dari di rencanakan Rp 6.452.618.624.475.55, hal ini disebabkan tidak terealisasinya beberapa target pendapatan daerah maupun pembiayaan daerah yang mengakibatkan beberapa kegiatan provinsi Sumsel ditunda pembayaranya secara rinci realisasi belanja daerah tersebut terdiri :
Belanja tidak langsung sebesar Rp3.108.721.119.952.55 atau 88, 21 persen dari target Rp3.524.081.992.967,55.
Lalu Belanja langsung sebesar Rp2.060.900.732.870.22 atau 70.37 persen dari target Rp 2.928.536.631.508.
Sedangkan dari sisi penerimaan pembiayaan terealisasi sebesar Rp138.054.049.296.85 atau 35,41 persen dari target Rp389.885.472.024.85 hal ini disebabkan dikarenakan piutang pajak daerah PKB hanya terealisasi 25,45 persen.
Untuk pengeluaran pembiayaan terealisasi Rp818.811.227.176.39 atau 99,72 persen dari target Rp821.140.751.182.39 sehingga terdapat sisa lebih atau silpa tahun anggaran 2015 Rp 19.156.043.934.64.
Untuk capaian pembangunan tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Sumsel berdasarkan produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan meningkat menjadi Rp254.022 triliun
Tahun 2015 dari 2014 yang berjumlah Rp243.093 triliun atau tumbuh 4,5 persen.
Pertumbuhan ekonomi ini merupakan hasil dari berbagai kebijakan prioritas pembangunan pemprov Sumsel, pemerintah kabupaten dan kota se Sumsel maupun pemerintah pusat dan kinerja sektor swasta yang menguntungkan sehingga bisa menciptakan pertumbuhan perekonomian sumsel lebih baik.
Selain itu inflasi tahun 2015 terkendali pada angka 3,1 persen lebih baik dari inflasi nasional 3,35 Persen dan dari target RPJMD Sumsel yaitu 4 persen.
Sedangkan prosentase penduduk miskin di Sumsel pada September tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 13,77 persen dari 14,25 persen dari maret 2015.
Tantangan untuk mengurangi kemiskinan di Sumsel semakin berat karena dalam dua tahun terakhir komoditas unggulan Sumsel seperti karet, sawit, minyak bumi dan batubara terus merosot harganya di dunia internasional.
Beberapa program Pemprov Sumsel untuk mengurangi beban masyarakat terus di tingkatkan kualitasnya antara lain sekolah gratis, kuliah gratis, berobat gratis, pembangunan RS Pratama, bantuan bibit tanaman, ternak, ikan, bantuan peralatan atau mesin-mesin untuk UKM dan program-program pemberdayaan masyarakat lainnya serta upaya-upaya ekonomi kerakyatan melalui SKPD Provinsi Sumsel . Seluruh program penanggulangan kemiskinan tersebut juga bersinergi dengan program-program nasional.
Pada urusan penanaman modal Sumsel terbukti semakin kondusif bagi penanaman modal baik dalam negeri maupun penanaman modal asing. Realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) selama tahun 2015 Rp8,55 triliun dengan jumlah perusahaan yang ada sebanyak 76 unit dan tenaga kerja yang terserap berjumlah 34.654 orang terealisasi 102 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp8,35 triliun.
Realisasi penanaman modal asing (PMA) tahun 2015 sebesar US$ 8,96 juta dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 38.611 orang dengan jumlah perusahaan sebanyak 107 perusahaan.
Ada pemandangan yang agak sedikit berbeda. Setelah Wagub turun dari podium membacakan LKPJ Tahun 2015, gantian Gubernur Sumsel H Alex Noerdin naik ke podium.
Setelah Alex naik podium, orang nomor satu di Bumi Sriwijaya ini pun mengajak Ishak Mekki ikut mendampinginya di atas podium memberikan sambutan.
“Bapak ibu hadirin yang saya hormati. Ini laporan kami berdua. Banyak hal yang sudah dicapai. Tapi masih banyak lagi yang belum tercapai. Ada yang sudah baik, tapi masih banyak yang kurang. Itulah kesanggupan kami berdua. Jalan masih panjang, jalan terjal, beronak, berduri, licin. Kalau tergelincir masuk jurang. Berbahaya dan sebagainya oleh sebab itu ,” kata Gubernur Sumsel H Alex Noerdin.
Gubernur mengajak semua pihak untukmenjaga kekompakan dan mempersilahkan berdemokrasi dalam berpendapat.
“Dalam sidang yang terhormat ini, kepada para sahabat semua mari kita satu visi, satu pendapat. Mari kita bersama, tekad bersama. Tekad yang bulat untuk membangun daerah ini. Boleh kita berdebat, boleh kita tidak setuju dan sebagainya. Tetapi tetap satu. Berdebat di dalam ruangan ini. Tapi kalau sudah sepakat, harus kita patuhi bersama. Dan tolong jangan ngomong lagi di luar. Jangan bikin gaduh karena kita perlu kesatuan untuk membangun Sumatera Selatan ini. Karena sekarang menjadi salah satu provinsi termaju yang membikin iri provinsi-provinsi  lainnya,” kata Gubernur.
Setelah itu dibentuk lima Panitia Khusus (pansus) guna membahas pidato pengantar laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Sumsel tahun anggaran 2015.
      Ppansus I bidang pemerintahan dengan koordinatornya H Chairul S Matdiah, Ketua : Rusdi Tahar SE, Wakil Ketua: Ridwan SE. , Pansus II bidang  perekonomian  koordinatornya H Nopran Marjani , Ketua : H Joncik Muhammad, Wakil Ketua : H Arkoni MD.Pansus III bidang keuangan koordinatornya HM Giri Ramandha N Kiemas, Ketua : MF Ridho, Wakil Ketua: H Agus Sutikno.
Pansus IV bidang pembangunan  dengan koordinator HM Giri Ramandha N Kiemas, Ketua: Ir Herpanto Msi, Wakil Ketua : Nasrul Halim.
Dan  Pansus V bidang kesejahteraan rakyat dengan koordinator M Yansuri, Ketua : Fahlevi Maizano, Wakil Ketua: Ir Holda Msi.
Ketua DPRD Sumsel HM Giri Ramandha N Kiemas  mempersilahkan pansus-pansus untuk melakukan penelitian bersama instansi terkait dari tanggal 5 sampai 13 April 2016.
        “Rapat saya skor sampai hari Kamis tanggal 14 April 2016,” katanya.#osk


Leave a Reply