- April 8, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
3 Program Disdik ke Depan
Palembang, BP-Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan sudah menyiapkan beberapa agenda penting yang akan dijalankan pada tahun baru 2016. Salah satu fokus utama Disdik Sumsel 2016 siap melaksanakan penerapan peraturan UU No 23 tahun 2014 terkait peralihan sekolah tingkat SMA/SMK.
Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Widodo mengatakan, pada 2016 ada tiga pokok penting yang bakal dilakukan Disdik Sumsel mulai dari memantapkan program wajar pendidikan 12 tahun, kemudian pemantapan rintisan kuliah gratis, dan penerapan UU 23.
“Inilah agenda yang akan fokus kita laksanakan tahun depan. Meski nantinya berlangsung bertahap, kita pastikan ini akan terealisasikan,” kata Widodo usai memimpin rapat refleksi program pembanguna pendidikan Sumsel tahun 2015, di ruang rapat gedung Disdik Sumsel, belum lama ini.
Ia juga menjelaskan, khusus untuk penerapan UU 23 tahun 2014, terkait peralihan pengelolaan SMA/SMK dari kabupaten/kota ke provinsi, pihaknya menargetkan, pendataan seluruh siswa SMA/SMK dapat dilakukan dengan lancar.
“Kita harap, awal tahun 2016 proses pendataan bisa segera dimulai, sehingga verifikasi data siswa segera cepat kita dapatkan,” ujarnya.
Selain fokus pada tiga hal tersebut, tepat di tahun ini, Disdik Sumsel ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggara kegiatan bertaraf nasional, berupa olimpiade sains nasional (OSN) di tahun 2016.
“Pasca kita menjadi tuan rumah FLS2N yang dianggap sangat baik dari semua penyelenggaraan sebelumnya, maka kita kembali ditunjuk sebagai tuan rumah event lainnya berupa olimpiade sain nasional. Ini menjadi tugas kita untuk menyiapkan penyelenggaraan yang lebih baik kembali,” jawabnya.
Sementara itu, mengenai raport capaian yang berhasil dilakukan Disdik Sumsel 2015, untuk indikator pencapaian mutu di tahun lalu di bidang tenaga pendidik sudah cukup meningkat misalnya, untuk tahun 2014 guru berijazah S1 di jenjang TK (75persen), SD/MI (60 persen, SMP/MTS (95 persen), dan SMA (95 persen). Sedangkan di tahun 2015, TK (80 persen), SD/MI (78 persen), SMP, MTS (98persen) dan SMA (98 persen).
“Peningkatan ini terus kita lakukan tidak hanya pada tenaga pendidik, sarana dan prasarana lainnya baik itu Lab, perpustakaan dan akses TIK akan ditingkat lagi di tahun 2016 hingga 100 persen,” bebernya.
Ia juga menambahkan, intervensi yang pihaknya terus galangkan untuk meningkat lagi melalui pelengkapan sarana pendidikan, pengadaan buku, pengadaan sapras dan penguatan kerja sama antar lembaga.
“Khusus untuk kedalam, kita lebih pada pembenahan birokrasi staf pegawai, dengan mengubah pola kerja menjadi entrepreneur agar jadi lebih maksimal kembali dalam pelayanan ke masyrakat,” katanya. #adk