250 Petugas Lapas Dites Urine

indexLubuklinggau, BP-Genderang perang dengan narkoba terus ditabuh oleh pemerintah. Tak terkecuali terhadap pejabat ataupun pegawai di pemerintahan. Sebab perintah langsung Presiden RI dan Menteri Hukum dan HAM menegaskan bawa Indonesia darurat narkoba dan diminta untuk stop ‘main’ dengan narkoba.
“Supaya kita tidak ada lagi pegawai-pegawai terlibat narkoba. Tadi yang pertama dan yang kedua nanti, ada positif sudah usul berenti, langsung dipecat,” tegas Kepala Divisi (Kadiv) Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sumsel Zulkipli B kepada wartawan.
Itu ditegaskannya terkait dengan sosialisasi arahan Persiden RI dan Menteri Hukum dan HAM kepada pegawai lembaga pemasyarakatan (Laps) di Lapas Kelas 2A Lubuklinggau. Hadir pula petugas lapas dari Sekayu, Muara Beliti dan Surulangun Kabupaten Muratara.
Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan tes urine yang diikuti kurang lebih 250 pegawai lapas dari empat wilayah. Kegiatan itu bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Lubuklinggau.
“Ini baru sosialisasi. Untuk yang kedua sudah tidak ada cerita, kalau positif berhenti. Tes ketiga ada lagi, berhenti. Ini kan sosialisasi, mengingatkan dulu sebagai langkah pembinaan,” ujarnya.
Sejauh ini langkah sosialisasi dengan melaksanakan tes urine terhadap sejumlah pegawai lapas di sejumlah daerah di Sumsel sudah mendapatkan hasil. Terdapat tiga pegawai Lapas yang diduga positif narkoba setelah dilakukan tes urine yang pemusatan pelaksanaan di Lapas Muara Enim beberapa hari lalu.
“Yang kemarin di kita, Muaraenim satu positif. Sudah tak apa-apa. Tapi kita mengingatkan untuk berenti. Satunya Pagaralam positif dan satu Lahat. Kita tidak ada main-main lagi,” ungkapnya.
Sedangkan Kepala Lapas (Kalapas) Kelas 2A Lubuklinggau M Musnani kepada wartawan menjelaskan, sejauh ini sudah ada dua pegawainya yang positif narkoba. Dan kedua pegawai lapas itu sudah direhab di Palembang. “Itu sebelum adanya perintah,” bebernya.
Selama ini, pihaknya sudah berkali-kali melaksanakan kegiatan tes urine. Bahkan selalu mengingatkan pegawainya untuk tidak bermain-main dengan narkoba. “Sekarang ada dua orang yang direhab. Mudah-mudahan tidak ada lagi,” katanya.
Sementara itu Kepala Lapas Narkotika Muara Beliti Sri Yuwono kepada wartawan mengungkapkan, sejauh ini pihaknya sudah memecat dua pegawai yang terlibat penyalahgunaan narkoba. “Itu tiga bulan yang lalu, dua dipecat,” tegasnya.
Kepala BNN Lubuklinggau, Ibnu Mundzakir kepada wartawan menerangkan, apa yang disampaikan pihak Kanwil Depkumham Sumsel tak hanya sosialisasi saja tapi juga termasuk warning. “Jadi ada pegawai yang menyalahgunakan narkoba, otomatis untuk saat ini kalau masih dilakukan rehabiitasi,” ujarnya.
Tapi, kata Mundzakir, selanjutnya nanti akan dilakukan proses pemecatan. “Bisa saja seminggu lagi, dua minggu atau sebulan. Tergantung kebutuhan di lapangan. Kalau ada positif dilakukan tindak pemecatan,” pungkasnya. #kur



Leave a Reply