- April 14, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Proporsi penduduk miskin di Sumsel secara konsisten mengalami penurunan pada tahun 2010-2012 dari 14,80 persen menjadi 13,48 persen. Kemudian 2013 meningkat kembali menjadi 14,06 persen. Pada tahun 2014 mengalami penurunan sedikit dan naik kembali pada tahun 2015.
Kepala Dinas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumsel Ekowati Retnaningsih menuturkan, mulai dari tahun 2012 sampai 2015 angka kemiskinan provinsi Sumsel berfluktuasi dan berada di atas target RPJMD 2013-2018 dan selalu tinggi dari angka nasional.
Angka yang berfluktuasi ini menunjukkan belum ada upaya yang cukup memadai untuk menekan dan membentuk kecenderungan terhadap angka kemiskinan di Sumsel. Untuk di Sumsel sendiri, lanjut Eko, tingkat penduduk miskin tertinggi pada tahun 2015 berada di Kabupaten Lahat 18,02 persen sedangkan yang terendah di Kota Pagaralam 8,90 persen.
Berdasarkan data di tahun 2015 sampai dengan saat ini tingkat kemiskinan di Sumatera Selatan (Sumsel) over target atau melebihi batas yang target yang diamanahkan oleh Rencana Pembangunan Jarak Menengah Daerah (RPJMD) bahkan melebihi angka nasional.
“Tingkat kemiskinan di Sumsel capai 13,77 persen, sedangkan target yang diamanahkan 13,24 persen. Sedangkan untuk angka nasional sendiri sebesar 11,13 persen,” katanya disela RPJMD di Hotel Horison, Selasa (12/4).
Melihat dari persentase tersebut serta dari sisi jumlah penduduk, lanjut Ekowati, maka Sumsel saat ini menduduki urutan ke enam penduduk miskin terbanyak di Indonesia. Selain itu, berdasarkan data dari BPS ditahun 2015 urutan tingkat proporsi penduduk miskin di Provinsi Sumsel berada pada urutan ke 12 dari 34 provinsi.
Berdasarkan data BPS per September 2015 jumlah penduduk miskin di Sumsel sebanyak 1.112.526 jiwa, untuk penduduk miskin di perkotaan sebanyak 32,42 persen sedangkan untuk di pedesaan sebanyak 67,58 persen.
“Jumlah penduduk miskin terbanyak berada di Kota Palembang sekita 202.310 jiwa,” terangnya. Ditahun 2016, pemprov Sumsel akan berupaya mengentaskan kemiskinan dengan memprioritaskan 6 kabupaten/kota yakni Kota Palembang, Muba, OKI, Muara Enim, Banyuasin dan Lahat.
Selain itu, dengan Musrebang ini sendiri diutamakan menanggulangi kemiskinan, dengan membentuk program Gertak Sejuta Mandiri diharapkan komitmen dari steakholder, CSR dan lain sebagainya. “Nantinya semua kantong kemiskinan bisa didampingi di dalam program ini,” katanya
Terkait sanitasi sendiri, Sumsel juga masih bawah angka nasional. Ditahun ini ada juga bantuan APBN untuk membantu sanitasi di kabupaten/kota di Sumsel. Untuk alokasi dananya saat ini masih tengah dibahas.
“Nantinya juga ada dari APBD Sumsel. Untuk realisasi sanitasi sendiri kami serahkan kepada PUCK Sumsel,” tandasnya. #idz