Sumsel Percepat Alih Teknologi Hasil Litbang

2Palembang-Dalam rangka mempercepat alih teknologi hasil Penelitian dan Pengembangan (Litbang) serta hilirisasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) menuju Sumsel yang berdaya saing internasional, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) bersama Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melakukan kerjasama pengembangan Science Techno Park (STP) Sumsel.
Pengembangan STP ini merupakan program penting Pemerintah Indonesia yang menargetkan membangun 100 STP di seluruh Indonesia selama lima tahun ke depan. Salah satu yang dipilih untuk dikembangkan adalah Balai Agro Techno Park (ATP) Indralaya.
Perjanjian kerjasama pengembangan STP Sumsel ini ditandatangani langsung oleh Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti RI, Patdono Suwignjo, bersama dengan Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel, H Mukti Sulaiman, di Gedung Serbaguna Balai Agro Techno Park (ATP) Jalan Raya Indralaya-Prabumulih KM 45 Desa Bakung Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Jumat (8/4).
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Dirjen Sains Teknologi dan Lembaga, Kemenristekdikti, Lukito Hasta Pratopo, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah Sumsel, Alamsyah, serta Rektor Universitas Sriwijaya, Anis Saggaff.
Dirjen Kelembagaan Iptek, Patdono Suwignjo mengatakan, pengembangan STP di Sumsel ini sudah ditetapkan terfokus pada peternakan dan pertanian. Terkait untuk riset pertanian yang ada seperti di Unsri akan dihilirkan di STP ini, sehingga akan melahirkan pengusaha baru yang berbasis teknologi yang akan memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi di Sumsel.
Menurut Patdono, melalui kerjasama pengembangan STP ini yang utamanya diharapkan dapat menghasilkan pengusaha pemula yang berbasis teknologi khusus bidang peternakan dan pertanian, dengan dukungan dari Kemenristekdikti yang akan tetap menjadi inisiator dari semua program-program agar STP ini dapat berhasil, karena usaha baru dengan pengusaha yang baru ini perlu dilakukan pembimbingan baik dari pemasaran hingga pengelolaan keuangan dari usahanya.
“Tujuan utamanya tidak untuk menghasilkan tempat penelitian, namun menghasilkan pengusaha baru berbasis teknologi,” ungkapnya.
Pengembangan STP di Sumsel ini sudah dilihat tidak mulai dari nol, karena sudah ada ATP dan akan terus dilakukan penelitian sehingga apa yang ditanam dan diternak di STP ini sudah menggunakan hasil penelitian di perguruan tinggi maupun di lembaga penelitian lainnya. Dijelaskannya, karena STP ini pekerjaan sulit tidak mungkin hanya dilakukan satu instansi saja, untuk itu dilakukan kerjasama pengembangan STP ini melihat penelitian yang dilakukan untuk menghasilkan kerja inovatif yang bermanfaat secara langsung serta harus ada penelitian.
“Ini tugas yang berat bagi kita, namun kalau ini berhasil akan memberikan manfaat yang besar bagi daerah yaitu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi melalui UKM berbasis teknologi, kalau di luar negeri STP seperti ini sudah berada di dalam perguruan tinggi,” terangnya.
Sekda Sumsel, H Mukti Sulaiman mengatakan, Pemprov Sumsel sangat mengapresiasi Kemeristekdikti atas kerjasama yang sudah terbangun ini. Menurutnya, STP ini kedepan akan menjadi pusat ilmu pengetahuan bidang pertanian di Sumsel.
“Pemprov Sumsel mendukung penuh pengalihan aset yang ada di Ogan Ilir terkait STP ini. Pasalnya yang paling diuntungkan adalah Kabupaten Ogan Ilir sendiri serta Unsri yang dapat memanfaatkan lokasi ini sebagai laboratorium penelitian,” kata Mukti.
Mukti menjelaskan, STP ini ditujukan untuk menghasilkan pengusaha-pengusaha di bidang pertanian dalam arti luas. Seperti diketahui, pertanian dalam arti luas yang dilaksanakan oleh masyarakat masih bersifat tradisional, untuk itu diharapkan STP ini mampu menjadikan para petani maupun pengusaha nantinya menguasai teknologi pertanian.
Menurutnya, yang mesti dilakukan adalah bagaimana mengembangkan STP ini agar menghasilkan pengusaha baru, salah satunya dengan bekerjasama dengan lembaga-lembaga ilmu pengetahuan karena ini harus diteliti.
“Terkait pembiayaan tahun ini saja mendapatkan dana sebesar Rp 6 miliar. Tahun depan Pemprov Sumsel juga akan memberikan kontribusi dan Kemenristekdikti juga akan terus memberikan bantuan tenaga dan juga anggaran, jadi ini sangat positif sekali,” ungkap Mukti.
Terpisah, Rektor Unsri, Anis Saggaf mengatakan, sinergi pengembangan STP ini merupakan terobosan yang sangat penting, menunjukkan bahwa cikal bakal Sumsel kedepan akan jauh lebih maju. Menurutnya, sebagai lembaga pendidikan di Sumsel Unsri memiliki Fakultas Pertanian yang sudah cukup dewasa.
“Untuk itu, kita akan melakukan koordinasi bersama Gubernur Sumsel dan Kemenristekdikti agar STP ini tidak hanya sebagai simbolik saja,” ungkap Anis.
Melalui STP ini akan digunakan oleh para profesor untuk meneliti khususnya bidang pertanian dan peternakan. Menurutnya, tugas yang berat ada tiga yakni harus dilakukan bangkit riset, laboratorium yang lengkap seperti STP ini serta menghasilkan publikasi yang juga ditambahkan pemerintah bahwa riset yang dilakukan harus berbasis hilirisasi sehingga dapat digunakan oleh masyarakat.



Leave a Reply