- April 27, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-PT PLN Wilayah Sumatra Selatan, Jambi dan Bengkulu (WS2JB) memastikan suplai listrik untuk operasional kereta ringan cepat atau light rail transit (LRT) di Kota Palembang dinilai tidak akan terkendala seiring koordinasi yang dilakukan antara pemerintah dengan PT PLN.
General Manager PT PLN WS2JB Budi Pangestu mengatakan, pihaknya tinggal menunggu kepastian titik lokasi untuk gardu listrik LRT. Pihaknya tinggal menunggu titik lokasi untuk substation. Lokasinya sendiri ditentukan berdasarkan substation yang terdekat dengan gardu induk.
“Kami juga belum memutuskan peletakan substation dari pilihan di atas jalur ataukah di bawah. Secara estetika lebih indah kalau ditaruh di bawah, namun biayanya bisa lebih mahal lima sampai enam kali lipat dibanding dibangun di atas,” katanya.
LRT adalah kereta ringan yang dioperasikan di jalan rel yang menggunakan sarana yang lebih kecil dengan kapasitas dan kecepatan rendah serta prasarana light rail dirancang dengan beban ganda lebih ringan sehingga membuat biaya konstruksi relatif lebih rendah. Proyek LRT di Palembang sendiri menelan investasi senilai Rp7,3 triliun untuk pembangunan sepanjang 23 kilometer.
Sementara itu, Project Manager Proyek LRT Palembang Kementerian Perhubungan Jumardi menambahkan, LRT membutuhkan suplai listrik sekitar 20–24 MVA. Semua stakeholders harus mendukung proyek LRT karena merupakan program nasional, jadi seharusnya tidak akan ada kendala yang begitu berarti.
“Kebutuhan listrik 24 MVA itu nantinya akan disalurkan melalui delapan gardu/substation oleh PLN. Secara teknis, setiap substation itu memiliki kapasitas sebanyak 3 KVA yang mana jarak antar gardu sekitar 2,5–3 km,” tuturnya, Selasa (26/4). Terkait pembangunan fisik jalur LRT sendiri, dirinya mengungkapkan, saat ini progresnya baru mencapai 5-6%.
Lebih lanjut dia menjelaskan, tak ada permasalahan soal gardu dan tower listrik. Kedepan akan dikordinasikan dengan lebih baik.
“Listrik tersebut akan digunakan pada awal 2018 harus connect. Dimana 20 MV akan didistribusikan pada substation yang merupakan gardu penyuplai listrik untuk LRT, sehingga saat PLN mengaliri listrik maka terlebih dahulu dimasukkan ke sub station sebelum terhubung dengan LRT,” tambahnya. #idz