- April 29, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
No Comments
Palembang, BP-Untuk meningkatkan swasembada pangan di Provinsi Sumatera Selatan akan dilaksanakan peningkatan luas tanam. Target tanam di Sumsel pada bulan Oktober 2015-September 2016 seluas 1.073.000 ha, sedang yang sudah tanam sampai dengan bulan Maret 2016 seluas 542.000 ha.
“Untuk itu Danrem dan para dandim dapat membantu peningkatan swasembada pangan ini melalui percepatan tanam, opsimasi lahan lebak wilayah OKI, OI, dan Banyuasin untuk penambahan lahan pertanian, sistem pendataan pelaporan melalui LBT dan didukung BPS sehingga tidak ada perbedaan data, Tim Sergab dituntut untuk peningkatan Sergab karena di Sumsel termasuk sentra beras yang penyerapan beras dari petani masih rendah,” kata Staf Ahli Kementan RI bapak Mukti Sardjono dalam acara sosialisasi dampak pemanasan global dalam mendukung Upsus Swasembada Pangan Padi, Jagung dan Kedelai di wilayah Provinsi Sumsel di Hotel Grand Zuri Palembang, Rabu (27/4).
Menurutnya, untuk Upsus Pajale adalah irigasi, untuk peningkatan produktifitas dengan upaya adanya percepatan tanam dan peningkatan luas tanam, produk beras nasional tahun anggaran 2015 sebanyak 7.433 juta ton.
“Sumsel penyumbang produk padi terbesar ke lima secara nasional, peningkatan produk tergantung pada cuaca dan iklim, dalam 10 tahun terakhir terjadi peningkatan suhu udara yang cukup tinggi, hasil kesepakatan di Paris pada bulan Desember 2015 peningkatan tidak boleh naik 1,5 derajat, bila lebih akan berdampak besar pada kehidupan manusia termasuk kesenjangan pangan dan air, kemarin kita kena Elnino, pada bulan Agustus nanti akan kena Lamina (kebalikan dari kekeringan), untuk antisipasi perubahan iklim Distan telah mengembangkan teknologi kander pangan terpadu dan menciptakan bibit varietas unggul adaktif (tahan kekeringan),” katanya.#osk