- May 9, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
No Comments
Palembang, BP-Balai Arkeologi Palembang menemukan di sekitar Kecamatan Tulung Selapan dan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sejumlah situs peninggalan Kerajaan Sriwijaya banyak terbakar akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2015 lalu.
“Kita perlu juga melindungi situs-situs peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang tidak terbakar juga. Target kita semua situs yang ada di lahan gambut yang terbakar dan tidak harus dilindungi, karena ini ada kaitan dengan restorasi lahan gambut untuk memulihkan gambut yang terbakar ini untuk tahun pertama dan kedua. Situs-situs yang terbakar, karena restorasi gambut untuk lima tahun 2016 sampai 2020, kalau tahun ini kita diterima usulan kita, kita akan fokus di Cengal dan Tulung Selapan untuk kajian-kajiannya karena situsnya masa-masa Sriwijaya tapi kalau dekat Air Sugihan dekat utara atau Muba atau di Karang Agung Tengah itu masa Pra-Sriwijaya lebih tua lagi,” kata Arkeolog dari Balai Arkeologi (Balar) Palembang, Nurhadi Rangkuti, Minggu (8/5).
Jika usulan ini disetujui Badan Restorasi Gambut, kajian akan dimulai di Cengal di Desa Ulak Kedondong dekat PT Bumi Mekar Hijau (BMH).
“Kita coba kaji di BMH dan ada beberapa tempat selain di situs kanal 12 itu tempat lain yang terbakar dan kita belum kunjungi. Mungkin kita ada survei dulu daerah yang terbakar yang belum kita kunjungi, jadi intinya itu dan tentunya kalau ini disetujui maka lembaga terkait seperti Balai arkeologi, Balai Pelestarian bisa di libatkan dengan koordinasi dengan Badan Restorasi Gambut,” katanya.
Untuk itu ke depan perlu dilakukan zonasi situs terbagi zona inti, zona penyanggah dan zona pengembangan, ”Itu daerah yang terbakar harus di tanam kembali , jadi memang artinya di restorasi tumbuhan yang ada di dekat situs ini , kita dari hasil penelitian dan kajian dari Prasasti Talang Tuwo di abad ke VII sudah menyebutkan jenis tanaman seperti kelapa, bambu, sagu, aren, pinang, jadi kawasan situs tersebut akan dinamakan taman Sriwijaya.
“Jadi ada taman-taman Sriwijaya di spot-spotnya situsnya nanti tapi kita belum tentukan luasan dari kawasan itu berapa dari zona inti dan zona pemanfaatan, kita harus survey di lapangan dulu, nanti di mana tanam pinang, kelapa, bambu, itu perlu bantuan ahli vegetasi, juga,” katanya.#osk