Jumlah Buruh Sumsel Berkurang

1Palembang, BP-Jumlah buruh atau karyawan di Sumatera Selatan berkurang. Penurunan mencapai 80.000 tenaga kerja. Salah satu penyebab penurunan jumlah pekerja ini diperkirakan akibat pemangkasan karyawan, hingga terjadi Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK).

Kepala Bidang Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Timbul Fakhrurian Silitonga kepada wartwan mengatakan, indikasi PHK itu didukung pula data turunnya jumlah penduduk yang bekerja di sektor industri pada Februari 2016.

“Kemungkinan PHK terjadi karena jumlah pekerja di sektor industri pengolahan juga turun,” katanya, baru-naru ini.

Kondisi berbeda terjadi pada sektor pertanian yang mengalami peningkatan tenaga kerja sebesar 4,7 persen. Bahkan pada sektor ini mendominasi jumlah penduduk bekerja di Sumsel.

Dia mengatakan saat ini jumlah buruh di Sumsel mencapai 1,21 juta orang yang mana turun sebanyak 6,56 persen dibanding Februari 2015 yang mencapai 1,29 juta orang.  Penurunan jumlah buruh itu berimbas pada angka pekerja di sektor formal ikut menurun.

BPS Sumsel mencatat berdasarkan sektor pekerjaan, jumlah penduduk yang bekerja di sektor formal mencapai 1,32 juta atau turun 5,18 persen dari periode sebelumnya sebanyak 1,39 juta orang. Namun sebaliknya, jumlah penduduk yang bekerja di sektor informal, seperti pekerja keluarga dan berusaha dibantu buruh tidak tetap, malah tumbuh total 5,86 persen dari 2,42 juta orang menjadi 2,57 orang.

Dalam kesempatan yang sama, BPS Sumsel juga menyoroti masih tingginya tingkat pengangguran terbuka (TPT) untuk lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK).

Timbul mengemukakan dibanding pendidikan tertinggi lainnya, penduduk berpendidikan SMK memiliki tingkat pengangguran paling tinggi. “TPT (SMK) masih tinggi, yaitu 9,09 persen meski turun dibanding tahun lalu,” katanya.

Dia mengemukakan pemerintah seharusnya mengkaji masalah TPT di SMK, pasalnya para pelajar SMK merupakan tenaga yang siap kerja berbeda dengan lulusan SMP, ataupun universitas. Jika harus bersaing dengan lulusan diploma maka sebetulnya yang diuntungkan itu perusahaan karena gaji yang diberikan setara SMK tetapi diisi oleh tingkat diploma, ini yang perlu dikaji. #ren



Leave a Reply