- May 16, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Terkait temuan sejumlah stiker bergambar palu arit yang merupakan lambang Partai Komunis Indonesia (PKI), Kepolisian Resort Kota Palembang membentuk tim khusus untuk memburu pelaku.
“Tim itu dibentuk jajaran intelijen serta pihak terkait,” ujar Kapolresta Palembang Kombes Pol Tommy Aria Dwianto, Jumat (13/5).
Selain itu pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan penyebaran stiker komunis tersebut dan hal ini tidak akan berhenti jika masyarakat tidak ikut andil melakukan pemberantasan.
“Peran masyarakat sangat diperlukan. Jika ada yang melihat, ada yang menyebarkan lambang palu arit segera melapor. Bahkan, masyarakat bisa menangkap dan membawa ke kita,” tandasnya.
Di tempat terpisah, Pangdam II/Swj Mayjen TNI Purwadi Mukson memerintahkan untuk membersihkan stiker dan mencari dalang yang menyebarkan lambang komunis tersebut.
“Saya telah mengeluarkan perintah untuk membersihkan stiker lambang palu arit itu, lewat kerja sama dengan aparat polisi dan BIN,” ujar Purwadi.
Pangdam juga menegaskan tidak boleh ada indikasi kebangkitan komunis di wilayah Kodam II/Swj dan jajaran dan untuk semua itu diperlukan bantuan informasi dari masyarakat dengan melapor apabila ada yang menyebarkan atribut atau lambang PKI.
“Kami seluruh warga Kodam II/Swj akan menghilangkan itu. Komunis tidak boleh hidup di Indonesia termasuk di Bumi Sriwijaya dan ini juga tanggung jawab seluruh masyarakat untuk bersama menghancurkan kebangkitan komunisme,” tandasnya.
Tak hanya Polresta dan Kodam II/Swj, imbauan juga sudah disampaikan sejumlah aparat kepolisian di tingkat kabupaten di wilayah Sumsel untuk mengantisipasi meluasnya paham radikalisme seperti ini.
Seperti halnya yang dilakukan Polres Lubuklinggau yang telah menyebar intelijen ke sejumlah wilayah guna mengawasi sekaligus mengantisipasi masuknya paham komunis.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Ari Wahyu Widodo menuturkan sejauh ini di Lubuklinggau belum ditemukan stiker bergambar palu dan arit seperti yang ditemukan di Palembang.
“Tapi kita tetap lakukan pengawasan, semua anggota sudah diberi tugas untuk melakukan pemantauan dan memberikan imbauan kepada masyarakat,” tuturnya.
Menanggapi hal itu Walikota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe meminta agar masyarakat menumbuhkan kepedulian. Sebab hal-hal seperti itu tidak harus sepenuhnya diserahkan kepada aparat keamanan.
“Kalau kita masing-masing elemen peduli, sudah itu masyarakat peduli, kalau ada hal seperti itu copot saja dan jangan dibuat berlebihan atau sampai di share ke media sosial,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolres Musi Rawas AKBP Herwansyah Saidi mengatakan untuk wilayah Mura dan Muratara, penyebaran foto berlambang palu arit belum ada.
“Walaupun belum ada, itu tetap dilarang. Sudah tentu kalau dilarang ada sanksi hukumnya dan jika masih dilakukan akan dilakukan tindakan sesuai norma hukum yang berlaku,” katanya.
Kendati demikian, pihaknya sudah mengambil langkah-langkah antisipasi dengan sejumlah imbauan yang dilakukan seluruh jajaran.
“Antisipasi sudah dilakukan. Kasat Binmas sudah sosialisasi dengan melakukan safari Jumat,” tandasnya.
Selain itu pihaknya juga sudah melakukan pemetaan dan ada beberapa wilayah yang memiliki tingkat kerawanan. “Kita peta kan dan ada beberapa wilayah memiliki potensi kerawanan,” ucapnya. # rio/osk/kur/wan