- May 19, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
No Comments
Jakarta, BP-Pemerhati Budaya Musni Umar menegaskan, dulu spirit budaya bangsa melawan penjajah adalah gotong royong dan kebersamaan, tapi sekarang tidak cukup hanya gotong royong namun harus melalui berbagai aspek kehidupan sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan industri.
“Saya merasa RUU Kebudayaan belum memiliki spirit bagaimana bangsa lebih maju, kuat, mandiri, bangkit dan mampu menghadapi tantangan global.,” tegas Musni Umar dalam diskusi forum legislasi ‘RUU tentang Kebudayaan’ di ruangan wartawan DPR RI Jakarta, Selasa (17/5).
Musni Umar mengakui, pemerintah tidak bisa jalan sendiri menghadapi tantangan global , melainkan harus bekerjasama dengan masyarakat. APBN harus diarahkan untuk kebudayaan dan kemandirian negara untuk memproduksi hasil karya anak bangsa sebagaimana dilakukan BJ Habibie, memproduksi pesawat terbang. ”Saat ini kita sedang menikmati produksi produk asing, mulai dari kendaraan hingga elektronik. Ini harus diubah. Kalau tidak, Indonesia akan jalan di tempat dan menjadi korban budaya global,” kata Umar.
Kapuslitbang Film Kemdikbud RI Maman Wijaya menegaskan, spirit dari RUU Kebudayaan adalah melindungi, memelihara dan melestarikan budaya yang dapat memberikan kesejahteraan masyarakat. “Budaya bisa dilakukan melalui pendidikan, tapi prosesnya lambat, sehingga yang cepat melalui UU Tentang Kebudayaan. Pemerintah harus segera mensahkan RUU ini,” jelas Maman.
Menurut Maman, ada dua aliran kebudayaan, yaitu pesimistis dan optimistis. Yang optimis membiarkan budaya berproses secara alami dan terus terjadi regenerasi dari nenek moyang sampai generasi akan datang. Sedangkan pesimistis, tak akan mampu mempertahankan budaya meski dikawal negara. “Nah, Indonesia mengambil jalan tengah, yaitu melindungi, memelihara dan memanfaatkannya dengan UU,” ungkapnya.
Mengenai unsur budaya , pertama, bahasa Indonesia, mempunyai kedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai identitas nasional merupakan alat pemersatu, lambang kebanggaan nasional dan alat perkembangan budaya dan antar daerah.
Dalam kedudukan sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar di lembaga pendidikan, bahasa resmi dalam perhubungan pada tingkat nasional, bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.
Ditambahkan, seni, merupakan perwujudan daya cipta seseorang atau sekelompok orang yang mengaktualisasikan ide atau gagasan ke dalam ungkapan yang mempunyai makna tertentu dalam media seni visual, seni pertunjukan, seni sastra, seni media rekam, atau media gabungan.
“ Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan berada dalam keterikatan hubungan antara seni, seniman, dan masyarakat penikmat seni, yang hidup, tumbuh, dan berkembang secara dinamis,” paparnya.
Dikatakan keberagaman kelompok etnik merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dihindari. Jika keberagaman tersebut tidak di tata dalam suatu tatanan sosial yang saling menghargai dan kepekaan toleransi, akan timbul ketidakjelasan di masyarakat tentang adat istiadat yang digunakan, kedudukan dan peranan setiap pelaku, kapan dan dimana kegiatan dilakukan, mengapa menggunakan adat istiadat itu, dan bagaimana mewujudkan adat istiadat agar efektif dan efisien. #duk