- May 24, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia membawa 17 delegasi perusahaan yang akan menjajaki dan mengembangkan investasinya di Provinsi Sumatera Selatan di berbagai bidang.
Duta Besar AS untuk Indonesia Robert O Blake menuturkan, setiap perusahaan merepresentasikan sektor investasi yang berbeda. Beberapa diantaranya bergerak di bidang energi, teknologi, pendidikan, kelistrikan, energi terbarukan, minyak dan gas, penerbangan, kesehatan, transportasi, water treatment, dan bidang jasa pelayanan lainnya.
Dari banyaknya sektor tersebut, pihaknya terbuka dan berharap bisa bekerja sama di semua sektor. Namun peluang kerjasama di bidang energi dan pelayanan jasa, Blake mengatakan, lebih besar daripada sektor lainnya.
“Energi adalah sektor yang primer. Sumsel merupakan lumbung energi dan telah memproduksi energi yang sangat besar untuk menerangi wilayahnya dan juga ke wilayah Sumatera lainnya. Namun potensi yang belum tergalinya pun masih banyak. Kami pun membawa perusahaan energi terbarukan seperti listrik tenaga matahari yang sangat memungkinkan beroperasi di sini,” tuturnya usai Pertemuan antara Delegasi Perdagangan Amerika Serikat dengan Pemprov Sumsel di Griya Agung Palembang, Senin (23/5).
Apalagi dengan akan diadakannya Asian Games 2018 mendatang, tentunya Sumsel membutuhkan pasokan sumber energi listrik yang lebih besar dibandingkan sekarang. Pada sektor jasa layanan lainnya pun, Blake mengemukakan, dengan Asian Games sebagai pemicunya, akan muncul kebutuhan akan barang dan jasa yang baru di Sumsel.
“Di sektor jasa sangat luas potensinya bagi investor baru di Sumsel menjelang Asian Games. Cakupannya pun akan semakin luas, kami bisa menyediakan jasa profesional tersebut,” imbuhnya.
Beberapa perusahaan yang bergerak di bidang energi dan kelistrikan yakni Fluidic Energi, First Solar Inc, Mehta Tech Inc (MTI), Skychaser Energy, Daktronics, dan perusahaan multinasional General Electric (GE).
Yang lainnya yakni CAT Entertainment Services yang bergerak di bidang jasa pengelolaan event dan penyiaran, EBD Bauer bergerak di bidang penyediaan air bersih dan energi terbarukan, Edelman yang meruakan firma konsultan public relation dan event, Honeywell di bidang teknologi luar angkasa, penyediaan sistem dan mesin canggih, serta IBM di bidang intelektual bisnis, data analisis,dan komputasi.
Lalu ada Indonesia Education Partnership yang bergerak di bidang pendidikan, KPMG dibidang jasa konsultas audit dan publik, serta Motorola Solutions Indonesia di bidang teknologi.
Kemungkinan perusahaan AS ikut berinvestasi pun sangat besar dengan kondisi Sumsel yang kondusif dan aman. Dirinya terkesan dengan paparan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin yang menjelaskan kondisi Sumsel yang menyeluruh, dan apa saja yang akan dijelang Sumsel hingga beberapa tahun ke depan.
“Selain Asian Games, Gubernur tadi menerangkan bahwa akan dibangun juga sirkuit untuk Moto GP di sini. Itu pun peluang bagus bagi kami. Setelah penjajakan nanti selesai, bisa di lihat mana saja yang bisa ditindaklanjuti untuk ke arah yang lebih serius,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin menjelaskan, Sumsel sangatlah terbuka dengan investasi asing. Sumsel merupakan wilayah yang kondusif untuk berinvestasi bagi semua orang karena tidak pernah terjadi kerusuhan baik antaretnis maupun antaragama di wilayah ini.
“Kondusifitas merupakan hal penting bagi kami. Kami sangat serius menjadga stabilitas sosial budaya untuk menciptakan iklim ekonomi yang lebih baik,” ujarnya.
Sebagai lumbung energi, Sumsel menghasilkan surplus 500 MW energi listrik yang disalurkan ke provinsi tetangga seperti Jambi, Lampung, dan Bengkulu. Namun Alex mengakui, untuk mengantisipasi kelebihan beban listrik, pihaknya masih membutuhkan sumber listrik lainnya, terutama dengan akan diadakannya Asian Games 2018.
“Dengan adanya investor yang akan membangun infrastruktur pembangkit listrik, Sumsel nantinya bahkan bisa mengirim listrik ke seluruh wilayah Pulau Sumatera bahkan ke Jawa,” tambahnya.
Kerjasama dengan Pemerintah Amerika Serikat, tutur Alex, bukan baru akan dimulai dari sekarang, namun telah dilakukan sejak dulu. Pabrik pupuk PT Pusri pada 1962 dan Connoco Phillips pun dibangun oleh perusahaan AS.
“Kerjasama sudah dimulai sejak dahulu, sekarang akan kitakembangkan. Diperluas ke sektor lainnya dan memperdalam kerjasama yang sudah dibangun agar semakin kuat,” tandasnya. #idz