- May 24, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita

Beberapa tokoh nasional terkenal lain juga mendapatkan penghargaan yang sama, karena berjasa meningkatkan kualitas UIN. Seperti, Mayjen Ahmad Yani Basuki, Prof H Mahyuddin, Syofwatillah Mohzaib, Marzukie Alie, Hatta Rajasa, dan Taufik Kiemas.
Penghargaan ini diberikan langsung Rektor UIN Raden Fatah Palembang HM Sirozi saat acara Tasyakuran Peralihan Status IAIN menjadi UIN Raden Fatah Palembang di gedung Akademic Centre UIN Raden Fatah, Senin (23/5).
Sirozi yang baru menjalani tugasnya selama 10 hari ini mengatakan, penghargaan tersebut diberikan karena peran dan kontribusi mereka dalam menggulirkan perubahan status IAIN ke UIN, serta perjuangan mereka mendapatkan bantuan dana untuk pembangunan dan perkembangan di UIN Raden Fatah.
“Proses perubahan status dari institut menuju universitas, telah melibatkan banyak pihak. Terutama Gubernur Sumsel, dan juga pemberian tanah hibah seluas 350 hektare di kawasan Jakabaring yang dihibahkan oleh Pemprov Sumsel,” ungkapnya.
Menurut dia, dengan status baru ini UIN mempunyai kelembagaan lengkap dan otoritas akademik yang lebih luas. Sehingga, otoritas akademik perguruan tinggi ini tidak lagi terbatas dengan ilmu keagamaan Islam, tapi mencakup ilmu non keagamaan.
“Dengan ini memungkinkan perguruan tinggi untuk membuka program studi dan fakultas apapun, dan untuk mendorong terjadinya proses integrasi ilmu agama Islam dengan ilmu lain, serta mewujudkan Sumber Daya Manusia berkualitas,” papar Sirozi.
Peralihan status ini, kata dia, mempunyai dampak sangat berarti, yakni menjadi tonggak penting dalam tahapan perkembangan peradaban ilmu agama Islam di Palembang khususnya dan Sumsel umumnya. UIN juga telah mendapatkan dana pengembangan dari Islamic Development Bank (IDB) sebesar 450 miliar dan akan digunakan untuk pembangunan 9 unit gedung yang direncanakan menjadi kampus B dilahan 350 hektare dikawasan Jakabaring.
Sementara itu, Alex Noerdin mengatakan, peralihan status tersebut berkat kegigihan dan keuletan Rektor UIN yang lama, Aflatun Muchtar, yang mewujudkan obsesinya menjadikan IAIN menjadi UIN. Alex meyakinkan bahwa perjuangan tersebut akan dikenang sepanjang masa.
“Rektor baru Pak Sirozi memikul amanah yang berat, namun amanah berat itu bisa dipikul bersama, menjadikan UIN salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Pasang tekad itu, jadikan dengan berbagai pembangunan yang tercanggih dan termegah, dan juga mahasiswanya yang masuk harus melalui seleksi yang ketat, mahasiswa bisa bersaing di era globalisasi ini yang berstandar internasional tetapi berkarakter Islami,” tegas Alex.
Pemprov Sumsel telah membantu membangun kampus B UIN yang akan juga dibangun Islamic Center dan berdampingan bersama Masjid Raya Sriwijaya di kawasan Jakabaring. Dalam hal ini, Alex berpesan kepada Bupati dan Walikota di Sumsel untuk bisa berpastisipasi membantu pembangunan di UIN agar dijadikan pelopor-pelopor pembangunan perguruan tinggi Islam di Sumsel.#osk