SPBU Buka 24 Jam Jelang Ramadhan

1Palembang, BP-PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) II Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) memperkirakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) akan melonjak 4 sampai 5 persen jelang Ramadhan. Pertamina menjamin ketersediaan maupun stok BBM sangat aman untuk wilayah Sumbagsel.
General Manager PT Pertamina MOR II Sumbagsel Herman M Zaini mengatakan, konsumsi BBM di Sumbagsel diperkirakan takkan mengalami lonjakan signifikan.
“Kita belajar dari libur long weekend kemarin. Jelang Ramadhan diperkirakan tidak akan ada masalah. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) diimbau tetap buka 24 jam, terutama di tempat keramaian dan jalur mudik,” kata dia, baru-baru ini.
Dia menjelaskan, untuk wilayah Sumbagsel ada 443 SPBU. Kebanyakan SPBU buka hingga pukul 22.00, namun untuk tempat keramaian bisa sampai tengah malam, tergantung kondisi keamanan dan permintaan.
“Untuk wilayah yang tidak begitu ramai, bisa sampai pukul 21.00 sudah cukup baik. Namun untuk yang tempat ramai, apalagi menjelang mudik Lebaran, SPBU di jalur mudik diimbau buka 24 jam,” katanya.
Herman menegaskan, khusus untuk bahan bakar pertalite maupun pertamax tidak boleh kosong di SPBU, bila perlu pihaknya akan mendatangkan dari Lampung. “Kilang kita dekat, tinggal pompa, khusus pertalite dan pertamax tidak boleh kosong,” tuturnya.
Pasokan BBM, baik subsidi dan nonsubsidi, yakni premium 6.206 kiloliter, solar 3.602 kiloliter, pertamax 260 kiloliter, pertalite 637 kiloliter, pertamina Dex 19,6 kiloliter, dan pertamax Plus 6,2 kiloliter.
Berdasarkan catatan Pertamina MOR II, di Sumbagsel terdapat 443 SPBU, dimana Sumsel ada 134 SPBU, Lampung 142 SPBU, Bengkulu 37 SPBU, Bangka Belitung 78 SPBU, dan Jambi 72 SPBU. Dari 443 SPBU ini, ketersediaan pertamax terdapat di 353 SPBU dan pertalite sebanyak 272 SPBU.
“Selama ini, tak ada masalah apalagi kekosongan BBM di tangki-tangki saat masa arus mudik. Konsumen tetap mendapatkan suplai BBM dengan lancar,” terang dia.
Dikatakan, saat ini sebanyak 24 persen konsumen yang semula menggunakan premium beralih ke BBM nonsubsidi sejak harganya turun pada 15 Mei silam.
“Mereka lebih tertarik gunakan pertamax dan pertalite. Karena sudah ada kesadaran BBM bersubsidi adalah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Lagipula penggunaan BBM nonsubsidi lebih menjaga kinerja kendaraan,” terang dia.
Herman menjelaskan, pihaknya menargetkan hingga akhir 2016, peralihan konsumen dari BBM subsidi ke BBM nonsubsidi menjadi 30 persen. Pihaknya optimis untuk pencapaian itu dapat terealisasi. #ren



Leave a Reply