‘BeritaPagi’ Borong Penghargaan Puisi di Media

1Palembang, BP-Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan memberikan penghargaan prestasi kepada tiga penyair Sumsel. BeritaPagi memborong semua penghargaan karya yang dimuat media cetak ini.
Penghargaan itu diberikan kepada Rifan Nazhip yang meraih juara pertama dengan judul puisi ‘Akulah Temali Benalu’.
Juara kedua ditempati Pratiwi Eka Putri, yang pernah berkarir sebagai jurnalis di BeritaPagi. Pratiwi menulis puisi berjudul ‘Mereka Yang Nampak’. Sedangkan posisi ketiga menjadi milik Pemimpin Redaksi BeritaPagi Iman Handiman melalui puisi berjudul ‘P.U.A.2’. Ketiga puisi tersebut dimuat di Harian BeritaPagi.
“Pemenang penghargaan ini merupakan hasil saringan dari berbagai media yang ada di Sumsel. Dari 158 puisi yang ada, kami pilih tiga terbaik yakni puisi yang sudah diterbitkan oleh Harian Umum BeritaPagi,” kata Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan Aminulatif, SE, MPd, saat penyerahan penghargaan karya sastra (puisi) terbitan media massa cetak yang berada di Sumsel, bertempat di aula Balai Bahasa, Rabu (25/5).
Sementara itu, Koordinator kegiatan pemberian penghargaan karya sastra puisi di media masa cetak Sumsel Rita Ariani, MPd, mengatakan, latar belakang penghargaan ini untuk membangkitkan semangat dan kreativitas dari pelaku sastra, bukan hanya sastrawan namun juga pemerhati sastra.
Penghargaan ini dimaksud bukan sekadar alat ukur keberhasilan, melainkan sebagai alat untuk menghargai sumbangan yang telah diberikan demi perkembangan sastra di daerah. Di samping memberikan aspirasi kepada sastrawan yang ada, penghargaan ini merupakan seluruh rangkaian bulan bahasa dan sastra tahun 2016.
Khusus untuk sastrawan, selain memberikan penghargaan kepada penyair, juga masih banyak lagi memberikan aspirasi kepada para penggeliat sastrawan di antaranya lomba baca puisi tingkat SLTP, lomba mendongeng guru TK/Paud, lomba teaterisasi cerita rakyat tingkat SLTA, lomba musikalisasi puisi tingkat SLTA, lomba balas pantun tingkat remaja dan lomba dendang syair umum.
“Penilaian puisi karya sastrawan ini selama satu tahun sejak Januari-Desember 2015 lalu, puisi yang dinilai merupakan puisi yang sudah dimuat dalam koran yang terbit di Sumatera Selatan,” ujarnya.
Sementara itu, peraih juara pertama penulisan cerpen dengan judul Kesumat, Rifan Nazhip mengatakan, demi terus mengembangkan karya sastra khususnya puisi yang saat ini sudah sangat jarang. Dia mengimbau kepada Balai Bahasa Provinsi Sumsel agar bisa merangkul media massa kembali untuk membuka space khusus untuk sastra tersebut. Kalau tidak ada tempat untuk meyalurkan karyanya maka tidak ada lagi penyair yang bermunculan, bahkan nantinya akan menghilang. Hanya di media massa tempat mereka akan mengeluarkan hasil karyanya.
“Kalau space di media massa itu kembali banyak saya yakin banyak para penulis puisi itu akan bermunculan kembali. Bahkan mungkin akan muncul juga muka-muka baru yang nantinya akan mendapatkan karya-karya lebih baik lagi,” harapnya.#adi kurniawan
 



Leave a Reply