2016, ‎Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Ditargetkan 6,3 Persen

1Palembang, BP-Meski pemerintah pusat telah memutuskan merevisi target tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia dari semula 5,0-5,2 persen menjadi 5,0-5,4 persen di 2016 ini, Provinsi Sumatera Selatan tidak mengubah target tersebut dan optimis bisa mencapai 5,6-6,3 persen hingga penghujung tahun ini.
Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumsel Hamid Ponco Wibowo mengatakan, keputusan perubahan prediksi ekonomi tersebut berdasarkan hasil perhitungan pada kuartal I pada 2016. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat 4,92 persen, atau meleset dari target yang ditentukan sebesar 5 persen.
“Hal itu menunjukkan lemahnya pertumbuhan konsumsi pemerintah dan investasi swasta. Karenanya, kebijakan perkiraan pertumbuhan ekonomi secara nasional dikeluarkan, namun di Sumsel tidak berlaku,” kata Hamid.
Sejumlah sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumsel  dapat dilihat dari sektor konstruksi dan belanja pemerintah. Ada empat proyek besar persiapan penyelenggaraan Asian Games 2018 yakni pembangunan double track kereta api penunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api Api, pembangunan Light Rail Transit (LRT), dan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, dan pengembangan bandara.
Meskipun realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan I pada 2016 menunjukkan pertumbuhan tipis di angka 4,94 persen. Namun ini sudah mendekati perkiraan yang ditentukan Bank Indonesia. Jika dilihat pada periode serupa tahun lalu, pertumbuhannya cukup signifikan yakni dari 4,58 persen.
Maka dari itu, kata dia, perkiraan pertumbuhan ekonomi Sumsel tetap on the track di angka 5,6-6,3 persen hingga akhir tahun ini. “Seperti yang kita ketahui dari pembangunan LRT saja dana yang bergulir mencapai Rp7 triliun lebih, tentu ini akan berdampak pada peningkatan perekonomian Sumsel,” jelasnya.
Ia menyebutkan belanja pemerintah merupakan faktor pendorong pertumbuhan ekonomi yang besar di samping dari konsumsi masyarakat. Untuk daya beli sendiri, lanjut dia, diperkirakan akan mulai bergeliat seiring dengan momen ramadan dan lebaran.
Berdasarkan catatan tahun lalu pertumbuhan ekonomi Sumsel berada di kisaran level 4,5 persen. Sedangkan tahun ini, BI memprediksi ekonomi bisa tumbuh 5,6 persen sampai 6,3 persen.
Menurut Ponco pada triwulan II, pergerakan ekonomi akan lebih masif, dari pengeluaran atau belanja pemerintahan, peningkatan dari segi konsumsi karena bertepatan dengan hari besar keagamaan dan lainnya serta untuk dari segi inflasi di tahun ini yang cenderung terkendali.
“Terlebih didukung oleh stimulus fiskal dari pusat dan daerah, serta percepatan proyek infrastruktur. Bank Indonesia juga memprediksi konsumsi rumah tangga akan membaik, seiring terjaganya inflasi dan meningkatnya ekspektasi pendapatan,” bebernya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah, pihaknya telah menjalankan berbagai pembangunan infrastruktur strategis.
Infrastruktur yang dipersiapkan menunjang perekonomian seperti pembangunan transportasi light rail transit (LRT) di kota Palembang, jalan tol dan jembatan musi IV dan Musi VI.
“Seluruh pembangunan infrastruktur tersebut telah mulai tahun ini, tentunya kita targetkan selesai pada 2017 nanti atau sebelum perhelatan Asian Games 2018,” terangnya.
Dengan adanya persiapan Asian Games di Kota Palembang, secara tak langsung membuat pembangunan infrastruktur di Sumsel menjadi besar-besaran yang menelan APBN sebesar  Rp68 triliun hingga 2018 mendatang.
“Pembangunan infrastruktur secara masif di Sumsel tak lain tujuannya untuk meningkatkan kembali kesejahteraan bagi masyarakat,” tandasnya. #idz



Leave a Reply