- May 30, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
No Comments
Muaraenim, BP-Instruksi Presiden Joko Widodo kepada pedagang agar tidak menaikkan harga kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri dengan mematok harga daging sapi tidak lebih dari Rp80.000 per kilogram tidak dihiraukan pedagang. Terbukti harga daging sapi maupun daging ayam di Muaraenim terus mengalami kenaikan.
Harga daging sapi di Muaraenim menjelang bulan suci naik menjadi Rp120.000/kg yang sebelumnya berkisar Rp95.000/kg. Begitu juga daging ayam potong yang sebelumnya Rp27-28.000/kg naik menjadi Rp 33-34.000/kg.
Sementara harga karet petani untuk sadapan satu minggu malah anjlok menjadi Rp5.000/kg yang sebelumnya sempat naik menjadi Rp6.000-7.500/kg dan sadapan dua mingguan turun menjadi Rp 7.000/kg yang sebelumnya sempat naik menjadi Rp8.700/kg.
Turunnya harga karet itu membuat para petani karet sangat mengeluh. Karena harga jual karet tidak sebanding dengan harga ketutuhan pokok yang terus mengalami kenaikan.
“Sebagai petani karet kami mengharapkan agar pemerintah bisa mengambil tindakan tegas kepada para pedagang yang semena mena menaikan harga kebutuhan pokok. Kita punya lembaga perdagangan untuk mengontrok dan menyetabelkan harga kebutuhan pokok,” tegas Saed, salah seorang petani karet, Minggu (29/5).
Ironisnya, lanjutnya, para pejabat yang duduk di lembaga perdagangan ini, terkesan malah diam. Padahal Presiden sudah jelas-jelas dan tegas menginstruksikan agar harga daging sapi tidak boleh di atas Rp80 ribu/kg. Kenyataannya pedagang menjual daging sapi malah mencapai Rp120 ribu/kg. Didiamkan saja oleh lembaga yang menangani masalah perdagangan tanpa mengambil tindakan kepada para pedagang tersebut.
Yang menyedihkan lagi, lanjutnya, harga karet yang sempat mengalami perbaikan kita hancur kembali. “Beberapa waktu lalu masalah harga karet sempat yang kian turun sempat ditanyakan tokoh masyarakat kepada Wakil Gubernur Sumsel H Ishak Mekki ketika berkunjung ke Muaraenim,” jelas petani ini.
Jawaban yang diberikan Wakil Gubernur tidak memuaskan petani. “Saat itu Ppak Ishak Mekki menjawab, mengenai harga karet yang turun terkait masalah global,” jelasnya. “Ini kan, bukan jawaban ataupun solusi yang diberikan kepada masyarakat, tetapi lebih pada pembiaran tanpa ada upaya pemerintah untuk menstabilkan harga karet petani.”
Sementara itu Kabid Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Dinas Perdagangan dan Perindustrian Muaraenim Ansori BSC, ketika dikonfirmasi, membenarkan bahwa harga daging dan kebutuhan pokok lainnnya di pasar Muaraenim mulai merangkak naik. ”Memang harga harga kebutuhan pokok terus mengalami kenaikan,” jelas Ansori saat dikonfirmasi, siang ini.#nur