- June 2, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
No Comments

“Ada belasan nama tokoh yang berkembang di masyarakat dan media massa. Mereka adalah Dimyati Natakusumah, Ahmad Taufik Nuriman, Zaki Iskandar, Airin Rachmy Diany, Andika Hazrumy, Anton Apriyantono, Arif Wismansyah, Asmudji, Desi Ratnasari, Eden Gunawan, Mulyadi Jayabaya, Rano Karno, Ranta Soeharta, Taufiequrachman Ruki, Tb Haerul Jaman, Iman Ariadi, Triana Sjamun, dan Wahidin Halim. Survei dilakukan pada 7 hingga 12 April 2016 dengan 800 responden yang tersebar di seluruh kabupaten/kota,” ujar peneliti Indo Barometer Hadi Suprapto kepada sejumlah wartawan di Jakarta, Rabu (1/6).
Menurut Hadi Suprapto, hasil survei melalui pertanyaan terbuka, dari seluruh calon menunjukan elektabilitas Rano Karno mendapatkan nilai tertinggi sebesar 18,88 persen, dua kandidat di bawahnya yaitu Wahidin Halim, dan Andika Hazrumy. Tapi, 73 persen yang tidak tahu. Jadi belum tergambar secara utuh walaupun Rano Karno unggul dibanding lain.
Selanjutnya kata Hadi, jika disimulasikan menjadi 8 nama, Rano Karno tetap berada di posisi teratas dengan 34,5 persen. Di posisi kedua WH dengan 18,9 persen, Andika Hazrumy 4,4 persen, dan Dimyati Natakusuma 3,5 persen. Sedangkan Mulyadi Jayabaya 1,4 persen, Tantowi Yahya 1,3 persen, Taufiequrachman 1,0 persen, dan Anton Apriantono 0,1 persen. Akan tetapi 26 persen yang belum memutuskan. Biasanya dukungan suara akan berubah setelah calon ditetapkan.
“Menunggu kampanye bisa pergeseran suara, bergantung dinamika politik di daerah. Bisa terdistribusi normal, bisa juga ke salah satu calon,” kata Hadi.
Dia menambahkan, survei mensimulasikan empat kandidat, yaitu Rano mejadi 38 persen, Wahidin Halim 20,3 persen, Andika Hazrumy naik menjadi 5,9 persen, dan Dimyati 3,6 persen. Sedangkan 22,4 persen belum memutuskan dan 8,6 persen tidak tahu. #duk