- June 4, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Pekalongan, BP- Sri Hartati (47) seorang PNS Guru SDN Karangdadap Kabupaten Pekalongan bikin heboh. Dia mengaku sebagai utusan Tuhan dan memiliki sebuah kitab suci yang diberi nama Alkitab Na’sum.
Ternyata nama Sri Hartati, sebagai utusan Tuhan pembuat Alkitab Na’sum tersebut sudah terdengar hingga ke telinga seorang Habib dari Jakarta. Habib tersebut menghubunginya dan menanyakan kebenarannya titisan dari Nabi Isa.
“Saya tidak pernah mengaku nabi, bahkan ada Habib yang telpon saya dan menanyakan apakah benar saya Isa. Saya tidak pernah mengakui itu, saya itu utusan,” kata ibu empat anak itu dilansir detikcom. Menurut dia, nabi dan utusan Tuhan itu adalah dua hal yang berbeda, sehingga orang lain tidak bisa mengecapnya sesat.
“Kalau nabi itu sudah pasti utusan Tuhan, tapi utusan Tuhan itu belum tentu nabi. Dari petunjuk-petunjuk yang saya alami, saya itu utusan,” kata dia.
Dia mengaku, terlahir dalam keluarga muslim meski sejak kecil tidak pernah bertemu orang tuanya. “Agama saya dari kecil itu Islam, meski bukan orang tua saya yang mengajarkan. Dari kecil saya tidak pernah bertemu dan tidak tahu orang tua saya itu siapa,” kata dia.
Pengalaman spiritual Sri Hartati, yang telah membukukan kitab tersebut dinilai menyesatkan. Kendati demikian, Sri Hartati menilai masyarakat yang menganggapnya sesat tersebut terlalu berlebihan. “Yang sesat itu seperti apa. Belum baca bukunya (Alkitab Na’sum) seperti apa, sudah mengecap sesat,” jelas dia.
Meskipun beragama Islam, Sri mengaku kitab tersebut berisi tentang kitab-kitab di dunia mulai dari Alquran, Injil, Taurat, dan Zabur.
Pada awalnya, memang Sri mengalami pertentangan adanya perbedaan kiblat saat salat. Umumnya umat Islam menghadap ke arah Barat (Kakbah) saat sedang menunaikan ibadah salat, namun untuk ajarannya justru membelakangi kiblat.
“Saya mendapatkan wahyu dalam ayat-ayat itu salat menghadap ke timur. Petunjuk itu yang saya ikuti,” jelas dia. Namun, untuk jumlah salat yang dilakukan dalam satu hari masih sama yakni sebanyak lima waktu.
“Bahkan untuk bulan Ramadan juga berpuasa seperti pada umumnya umat muslim. Dari subuh sampai magrib, tidak ada yang berbeda,” katanya.
Namun, masih ada perbedaan pemahamannya soal jumlah neraka yang ada di Alquran sebanyak tujuh lapis. Menurutnya jumlah neraka lebih banyak yakni 17 lapis.
“Saya belajar dari Alquran jumlah neraka tujuh, dan surga tujuh. Tapi yang saya lihat neraka lebih luas, jumlahnya lebih banyak ada 17,” jelas dia.
Penglihatan terkait neraka, saat itu muncul saat kondisi penyakitnya yang hampir nyaris merenggut nyawanya. Dia mengaku, diajak untuk melihat surga dan neraka, serta ditanya tiga pertanyaan dari malaikat Jibril.
Tiga pertanyaan itu adalah neraka dan surga luas mana, siapa musuh besar manusia, dan apakah Alquran bisa musnah atau tidak.
“Saya jawab neraka lebih luas daripada surga, musuh besar manusia adalah setan, dan Alquran bisa musnah jika Allah SWT menghendakinya,” ucapnya.
Dia mengaku, tidak menarik atau mengajak masyarakat untuk menjadi pengikut ajaran tersebut. Namun diakuinya seluruh keluarganya mengikuti ajaran tersebut. Dia menilai, menjadi kebebasan masyarakat untuk memilih apapun ajaran yang dianutnya. Sehingga pihaknya tidak menyebarkannya.
“Saya cuma mengajarkan ini untuk keluarga saya sendiri. Tidak untuk disebar-sebarkan,” ucap dia
Dalam kesempatan terpisah, Rais Syuriah MWC NU Karangdadap, KH Agus Salim mengaku telah menerima laporan dari warga terkait kegiatan Sri. Dia sudah berkomunikasi dengan Sri. “Kita ajak dia ngomong baik-baik dengan harapan agar dapat kembali ke jalan yang benar dan tidak melenceng dari ajaran Islam, tapi tidak ada titik terang,” ujar Salim.
Meski demikian, kata Salim, pihaknya tetap akan melakukan pendekatan pada yang terkait agar Sri tidak menyebarkan ajaranya ke orang lain. Masyarakat diimbau tidak percaya begitu saja dengan pengakuan Sri.# cit