Pasar Cinde Akan Dibongkar Habis

1Palembang, BP-Pasar Cinde yang akan terkena proyek bangun guna serah (BGS) akan dibongkar habis, karena dianggap bukan bangunan cagar budaya.
“Hingga kini belum ada usulan dari pihak mana pun seperti Pemkot (Palembang) yang meminta Pasar Cine dijadikan bangunan cagar budaya, sehingga kami bahas saat pembahasan BOT Pasar Cinde,” kata Ketua Komisi II DPRD Sumsel H Joncik Muhammad, Jumat (3/6).
Kalaupun ada yang mengatakan hal itu cagar budaya, kata Joncik, itu baru sebatas wacana. Dengan status seperti itu tidak ada undang-undang ataupun keputusan presiden yang melindunginya. Maka kalau dibongkar tidak ada yang dilanggar.
“Kita minta relokasi pedagang yang layak itu bagian dari putusan. Dan tidak merugikan pedagang yang terdata. Kembalikan pedagang. Yang harus dibangun pertama itu dibangunkan untuk pedagang. Tanpa bayar kios. Dikembalikan, dibuatkan los. Baru keno retribusi,” kata Joncik yang juga mantan Ketua Panitia Khusus Pasar Cinde.
Ditegaskannya, Pasar Cinde akan dibongkar habis. “Pasar Cinde bukan cagar budaya. Ada wacana untuk jadi cagar budaya. Hanya bangunan lama. UU maupun Kepresnya belum ada. Kalau itu cagar budaya tidak mungkin kita BOT-kan,” kata Joncik lagi.
Masa operasional proyek BGS Pasar Cinde selama 29 tahun sejak ditandatangani kontrak. “Ini sudah diteken Februari 2016. Lambat bangun mereka rugi sendiri. Setiap tahun harus ada evaluasi. Belajar dari BOT yang sudah-sudah. Pansus II aku ketuonyo. Kita sudah sampaikan protes pedagang ke pengembang. Ada 810 pedagang. Perwakilan pedagang dengan PD Pasar. Pengalaman Palembang Square, Palembang Icon. Perjanjian sedetail mungkin. Kalau tahun lalu tidak ada evaluasi setiap tahun. Sekarang kita masukkan di draft pasal perjanjian,” terang Ketua Fraksi PAN DPRD Sumsel.
Joncik mengatakan, sebelum Pansus menyetujui usulan Pemprov Sumsel sudah dilakukan kajian yang mendalam.
Termasuk dilakukan pertemuan dengan asosiasi pedagang dan PD Pasar Palembang. Tujuannya mencari masukan sebanyak-banyaknya agar tidak ada kesalahan sebelum usulan tersebut disetujui.
Terkait dengan relokasi yang belum terlaksana, dikatakan, hal itu sepenuhnya tanggung jawab pengembang.
Nah, bila sampai sekarang belum ada, pengembang diminta untuk segera mencarikan solusinya.
Mengingat pembangunan tidak akan bisa dilakukan sebelum dilakukan relokasi ke tempat yang layak.
Melihat situasi sat ini belum juga dilakukan pembangunan, Joncik pesimis pembangunan akan selesai sebelum Asian GAMES sebagai mana target semula.
Namun hal itu tidak menjadi masalah mengingat tidak ada keharusan.
“Cuma saat itu kita berharap bisa selesai sebelum Asian Games. Tidak ada keharusan,” katanya.#osk


Leave a Reply