- June 6, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menuntut semua instansi pelayanan publik agar memberikan pelayanan cepat dan nyaman khususnya pada bulan suci Ramadan ini. Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah Sumsel, Mukti Sulaiman, saat Deklarasi Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama untuk Meningkatkan Kinerja Pelayanan Publik di Ballroom Hotel Arista, Sabtu (4/6).
Hadir pada acara tersebut, perwakilan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumsel dan beberapa instansi seperti PT PLN WS2JB, Kepolisian, PT Angkasa Pura, PT KAI, PT Pelabuhan Indonesia dan Imigrasi.
Menurut Mukti, menjelang bulan puasa, kebutuhan masyarakat meningkat. Dalam hal ini, Pemerintah berusaha menghindarkan masyarakat dari oknum-oknum tidak jelas, yang akan memanfaatkan situasi tersebut dan berperilaku menyusahkan.
Seperti harga kebutuhan pokok yang tiba-tiba meningkat, tiket transportasi menjelang mudik lebaran tiba-tiba habis seketika, dan sebagainya, maka tindak pengawasan dan pengamanan instansi terkait sangat dibutuhkan.
“Kenyamanan masyarakat diutamakan. Bayangkan jika tidak diawasi, kualitas produksi akan turun. Intensitas kegiatan masyarakat di bulan puasa pasti meningkat, seperti kegiatan belanja serta lalu lintas peribadatan,” terang Mukti.
Ia berharap, instansi pelayanan terkait bisa memudahkan aktivitas konsumen di bulan puasa. Contohnya, PT Angkasa Pura dan PT Kereta Api Indonesia harus meningkatkan pelayanan dan kenyamanan penumpang. Kemudian, PT PLN harus mengusahakan jangan mematikan lampu pada malam hari.
“YLKI juga mesti melakukan pengawasan barang-barang di pasar, melihat kualitas produk tersebut kadaluarsa atau belum. Oleh sebab itu, deklarasi ini menandakan YLKI bersama instansi terkait bertekad meningkatkan pelayanan bagi masyarakat. Sehingga masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dengan nyaman,” paparnya.
Mukti menambahkan, stok kebutuhan pokok, seperti gula, beras, terigu, tepung dan barang lainnya diperkirakan cukup untuk 11 bulan ke depan. Jadi sebetulnya lonjakan harga itu bisa diatasi.
“Saya sebagai Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah memutuskan kalau ada kenaikan harga yang signifikan, maka akan segera melakukan berbagai upaya,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua YLKI Sumsel Taufik Husni mengatakan, pentingnya pendeklarasian ini terlebih lagi menjelang bulan puasa dan Idul Fitri. Sebab masih banyak konsumen dan pelaku usaha yang belum mengetahui UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Konsumen selalu menghadapi permasalahan harga yang tak terkendali ketika bulan puasa. Contohnya, penjualan harga bahan pokok yang tiba-tiba tinggi dan tidak wajar, pihaknya berusaha agar hal itu tak terjadi.
Pemerintah menghendaki pasokan daging bisa normal dengan harga di level Rp80 ribu per kilogram di bulan Ramadhan ini, tapi kenyataannya tak semudah itu.
“Dari itu perlu sinergitas dari seluruh instansi terkait dan juga dukungan masyarakat untuk mengendalikan harga komoditas pangan ini. Sehingga tidak sampai terjadi harga yang meroket,” ungkap Taufik.
Sementara General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Iskandar Hamid mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan diri untuk lebih memanjakan konsumen pengguna transportasi udara. Yakni dengan melakukan koordinasi seluruh pemangku kepentingan. Seperti pihak maskapai dan mitra lainnya, untuk dapat mengawal lonjakan penumpang pada bulan puasa dan Idul Fitri.
“Kami akan membuka posko terbuka mulai 24 Juni sampai 17 Juli 2016. Kami mempersiapkannya mulai dari penerbangan awal sampai dengan akhir, atau juga ada extra flight dan penambahan jam operasi. Sementara jumlah penerbangan saat ini untuk airlines masih memanfaatkan kursi penerbangan yang tersedia untuk menampung penumpang. Belum ada penambahan, kami belum ada kontak informasi dari airlines untuk penambahan kapasitas penerbangan,” tukasnya. # osk