- June 10, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Permintaan daging di Sumsel belum bisa dipenuhi sendiri oleh provinsi ini. Menurut Plt Kepala Dinas Peternakan Provinsi Sumsel Amruzi Minha, kebutuhan daging di Sumsel mencapai 100 ekor atau sekitar 3.000 ekor sapi per bulan. Dari jumlah itu, provinsi ini baru bisa memenuhi 30 persennya saja.
Kebanyakan daging tersebut dipasok dari rumah potong hewan (RPH) Gandus, Palembang. Sementara sisanya didatangkan dari provinsi lain, seperti Lampung. Meski begitu, Amruzi menegaskan pihaknya akan mengupayakan agar kebutuhan daging sapi dapat terpenuhi dengan baik.
“Sumsel menjadi pilot project program nasional sentra peternakan rakyat (SPR). Tahap awal sudah berjalan di tiga kabupaten, yakni Sembawa (Banyuasin), Ogan Komering Ilir, dan Musi Banyuasin. Ke depannya, kami coba kurangi pasokan luar provinsi dan lebih mengoptimalkan suplai dari daerah sendiri, khususnya Sembawa,” ujarnya.
Menurutnya, tingginya harga daging di pasaran disebabkan sejumlah faktor, yakni keluarnya kebijakan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10 persen terhadap sapi-sapi impor, kuota impor yang dikurangi oleh pemerintah pusat, serta kenaikan harga pakan ternak.
“Harga pakan ini juga berpengaruh. Faktor yang paling menentukan naiknya harga daging sapi yakni pasokan dalam negeri atau sapi lokal yang tak sebanding dengan kebutuhan,” ujarnya.
Dikatakan, daging sapi yang dipasok rumah potong hewan (RPH) di Gandus sekitar 30 ekor sapi per hari. “Namun belakangan, RPH Gandus hanya memotong 7-8 ekor sapi saja, karena stoknya yang memang berkurang,” ujarnya.#idz