- June 10, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Harga daging yang disalurkan Operasi Pasar Bulog Divre Sumsel dan Babel Rp90 ribu per kilogram menarik perhatian masyarakat. Meskipun daging yang dijual sudah dalam keadaan beku karena disimpan dalam suhu tertentu di dalam freezer, tetap diburu.
HARGA daging sapi yang meroket di pasaran membuat banyak warga sudah lebih dulu puasa mengonsumsi salah satu sumber protein tersebut. Mendapati daging segar dijual dengan harga jauh lebih murah dari di pasar, warga antusias.
Berdasarkan pantauan pada operasi pasar (OP) yang dilakukan di depan gudang Bulog di Jalan Perintis Kemerdekaan, Palembang masyarakat yang datang cukup ramai. Bahkan ada yang hingga menunggu sampai daging kembali dikeluarkan. Daging yang disimpan di dalam freezer sudah dipotong dalam ukuran satu kilogram.
Seperti yang dilakukan oleh Aminah, warga Boom Baru, ia membeli daging sapi sebanyak dua kantong atau 2 kg dengan harga sebesar Rp180 ribu, yang dijual murah dalam OP yang digelar Bulog Sumsel di depan gudangnya Jalan Perintis Kemerdekaan Palembang, Kamis (9/6).
Ia mengaku daging yang dibelinya itu untuk dimasak menjadi lauk berbuka dan sahur. Menurutnya, sejak harga daging sapi melonjak begitu tinggi, ia tidak membeli daging menjelang Ramadhan lalu. Selain membeli daging sapi, ia pun terlihat membeli telur ayam dan gula pasir yang kini harganya juga cukup tinggi di pasaran.
“Saya mau coba dulu beli daging ini, kalau sama saja rasanya dengan daging segar yang dijual di pasar, ya saya beli lagi nanti untuk Lebaran,” katanya.
Menurutnya, ia sudah tahu sejak kemarin adanya OP daging yang dilakukan Bulog. Namun, ia baru membelinya di hari kedua OP daging Bulog. “Kita baru beli hari ini (kemarin, red), kebetulan tetangga kami beli, sepertinya memang kualitasnya sama saja dengan daging segar, hanya bedanya ini sudah disimpan di freezer,” katanya.
Daging yang dijual dalam OP Bulog tersebut merupakan daging yang berasal dari Jakarta dan dibekukan dengan suhu yang sesuai. Setibanya di Palembang, daging sapi tersebut disimpan di dalam freezer sebagian di Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (DP2K) Palembang, dan di gudang Bulog.
“Kita siapkan sekitar tiga freezer untuk menyimpan daging, salah satunya satu freezer di dalam mobil yang diberikan oleh Bank Indonesia, yang berfungsi untuk OP mobile ke beberapa tempat, sehingga dipastikan daging dalam kondisi selalu segar dan terjamin,” ujarnya Kepala Perum Bulog Divre Sumsel dan Babel Mansur Siri.
Suhu penyimpanan daging pun sudah diukur dalam suhu sekitar 0 derajat celcius hingga minus. Keadaan daging dipastikan segar dan sudah dibungkus dengan menggunakan kantong plastik. “Saat sudah dibeli dan belum akan diolah, daging bisa di simpan ke dalam freezer kulkas,” terangnya.
Tahun lalu, daging sapi sebanyak 14 ton yang disiapkan oleh pemerintah pusat, harus dikembalikan separuhnya. Pasalnya, antusias warga Palembang terhadap keberadaan daging sapi beku cukup rendah. Lebih banyak warga yang memilih untuk membeli daging sapi segar ketimbang daging beku. Padahal, kualitas daging sapi beku sama saja dengan daging segar yang dijual oleh pedagang di pasaran.
“Kami terus memberikan sosialisasi pada masyarakat jika kualitas daging beku ini sama dengan daging segar. Bahkan kami jamin terkait kesehatan daging beku ini,” tukasnya.