- June 10, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Ibu Indun terpaksa membuang sendiri makanan berbahan dasar tahu yang dijualnya hari ini. Ya, karena dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membuktikan tahu yang digunakan positif mengandung formalin.
“Tidak apa-apa,” jawab Ibu Indun pasrah jualan tahunya tidak boleh diperjualbelikan, Pasar Cinde Palembang, Rabu (8/9).
Ibu Indun mengakui, selama Bulan Puasa yang telah berjalan 3 hari ini. Dirinya membeli atau mendapatkan tahu dari salah satu pedagang di Pasar Induk Jakabaring. “(Tahu) Beli di pasar induk Jakabaring, baru 2 hari ini beli disana,” ungkapnya.
Kepala Seksi Informasi dan konsumen BPOM, Gustini menjelaskan, pihaknya akan gencar melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di 18 titik Pasar Bedug yang ada di Kota Palembang. Dengan melakukan aksi Laboratorium Keliling, yang bertujuan mlindungi masyarakat. Sehingga, makanan yang dijual di Pasar Beduq tidak mengancam kesehatan.
Kemarin, pihaknya mendapatkan mie yang positif mengandung formalin. Kali ini, sidak dilakukan di Pasar Cinde, Pasar Pusri dan Pasar PDAM.
“Kalau ada temuan, mengandung bahan berbahaya. Akan kami musnah di tempat,” katanya.
Dari pengujian 9 sampel yang diambil secara acak dari beberapa pedagang. BPOM Palembang menemukan 2 sampel positif mengandung formalin.
“Bagian pemeriksaan dan penyelidikan, mencari tahu dimana sumbernya (produsen). Karena, suspect besar kemungkinan dari tahu dan mie. Seperti Rujak Mie, kalau yang memakai mie kiloan itu pasti 99 persen berformalin,” tegasnya usai melakukan sidak pasar beduq di Pasar Cinde.
Kabid Jaminan Sarana kesehatan Dinkes Sumsel, M Rizal mengungkapkan, pihaknya bekerjasama dengan Balai POM melakukan sidak di sejumlah Pasar Beduq yang biasa menyediakan makanan atau minuman berbuka puasa.
“Umumnya animo masyarakat menyiapkan buka sangat berlebihan. Dari sidak ini, kalau memang terbukti positif uji lab-nya. Jualannya akan langsung di eksekusi, yakni pemusnahan barang yang tersisa oleh BPOM. Setelah itu, dinkes akan memberikan pembinaan,” paparnya.
Menurutnya, Dinkes Sumsel dan Balai POM akan terus menelusuri sumber atau produsen utama yang menjual produk-poduk berformalin, seperti yang ditemukan saat sidak pasar beduq mulai dari mie dan tahu. “Nanti akan kami telusuri, dan kunjungi tempat produksinya. Untuk memberikan pembinaan,” ujarnya.rmolsumsel.com