Jasa Pengiriman Menyongsong Laba

1 Palembang, BP-Perusahaan jasa pengiriman memperkirakan tingkat pengiriman akan melonjak tajam memasuk pekan ke dua Ramadhan atau setelah Tunjangan Hari Raya (THR) cair. Indikator lonjakan ini dilihat dari tingginya transaksi jual beli, maupun pengiriman secara online.
Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) M Feriadi mengatakan tingkat pengiriman barang, bingkisan, maupun produk jual beli online akan naik signifikan.
“Biasanya setelah mendapat THR, aktivitas masyarakat makin tinggi, untuk jasa pengiriman sendiri diperkirakan akan mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Selain itu, konsumen saat ini akan lebih memilik menggunakan jasa pengiriman yang sudah semakin praktis dan murah,” katanya.
Terkait berapa besar persentase peningkatan lonjakan dia mengatakan belum bisa ditarik kesimpulan dengan angka yang pasti. Hanya saja secara internal industri pengiriman saat ini lonjakan peningkatan sudah mulai terasa dikisaran 14 hingga 15 persen ke atas.
Dia menjelaskan, indikator lainnya juga karena makin tingginya transaksi e-commerce, baik barang yang keluar maupun barang yang masuk Sumsel. Hal inilah yang dapat mendorong transaksi pengiriman akan naik signfikan.
“Untuk angka pasti belum kami miliki, hanya saja studi world bank e-commerce sudah memberi kontribusi 24 persen untuk jasa ini. Namun, berapa jumlah persentasenya, terpenting pergerakan ekonomi masyarakat harus berjalan baik, sehingga dapat menunjang perekonomian,” jelas dia.
Terkait kendala yang sedang dihadapi, dia mengatakan Asperindo juga menyoroti sejumlah kendala yang seringkali dihadapi oleh para anggota mulai dari infrastruktur dan pungli sampai saat ini masih jadi kendala.
“Untuk hal ini, kami minta peran serta pemerintah, sehingga usaha ini bisa berjalan dengan baik. Khususnya untuk pungli, kami berharap pemerintah dapat menindak tegas oknum nakal,” ujarnya.
Sementara itu, Head Of Regional Sales KiosOn, M Adi Surya. Peningkatan jumlah transaksi sejauh ini masih didominasi produk digital dengan rata-rata peningkatan sekitar 1.000 transaksi perhari, sementara untuk ecommerce ada peningkatan 100-200 transaksi perhari.
Adi memprediksi lonjakan transaksi signifikan baru akan telihat pada minggu kedua dan ketiga Ramadan. Meski demikian, 80 sampai 90 persen pengunjung online tidak membeli pada kunjungan pertama.
Berdasar data terbaru, kata dia, daya beli masyarakat saat Ramadan biasanya meningkat dua hingga tiga kali lipat dibandingkan bulan biasa. Mudah-mudahan masyarakat semakin terbuka terhadap belanja online, sebab saat ini KiosOn sudah menghadirkan system belanja yang mudah dan dipercaya.
Sementara itu, situs ritel online papan atas Tanah Air yakni Lazada juga memprediksi terjadi peningkatakan transaksi saat Ramadan. PR Manager Lazda, Tania Amalia mengatakan, terjadi lonjakan transaksi harian di bulan Ramadan dibandingkan bulan biasa. “Kenaikannya bias mencapai tiga kali lipat,” katanya.
Menurut dia, kenaikan penjualan pada bulan puasa merupakan tren tahunan. Selain budaya konsumtif, pada bulan tersebut karyawan menikmati tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan. Begitu juga pegawai negeri sipil dan prajurit TNI/Polri yang diguyur gaji ke-13.
Namun, peritel online juga turut memberi rangsangan dengan program diskon besar-besaran.  Lazada, misalnya punya program spesial Ramadan.“Program ini membuat trafik kami meningkat hingga lima kali lipat,” terangnya.



Leave a Reply