Sosialisasi Bahaya Narkoba di Lingkungan Pemprov Sumsel

1Palembang, BP-Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan Mukti Sulaiman menyambut baik sosialisasi bahaya narkoba di ruang lingkup Pemprov Sumsel maupun di kalangan masyarakat sekitar terutama anak-anak muda. Hal ini diungkapkan Mukti Sulaiman saat acara sosialisasi penanggulangan bahaya narkoba di lingkungan Pemprov Sumsel yang dilaksanakan di Graha Bina Praja Pemprov Sumsel, Jumat (10/6).

Mukti menyambut baik dengan diadakanya sosialisasi tentang bahaya narkoba, apalagi terkadang di setiap instansi pemerintahan banyak yang sudah terjerat narkoba, sedangkan kita tahu bahwa narkoba sangat membahayakan baik di kalangan pemerintahan maupun generasi muda. “Sebagai orangtua kita harus benar-benar mengawasi dan membimbing terhadap anak, ini juga menjadi beban bukan hanya keluarga melainkan menjadi beban pemerintah, banyak sudah contoh-contoh yang telah terbukti dan mensensarakan diri sendiri,” ujarnya.
Mukti menjelaskan bahwa narkoba saat ini bukan hanya dikalangan pegawai negri sipil (PNS) dan instansi lainnya saja namun Narkoba juga telah masuk kekalangan remaja atau generasi muda penerus bangsa. “Dengan diadakanya kegiatan ini diharapkan orang tua dapat memantau dan membimbing anaknya untuk tidak terjebak ke dalam pergaulan anak itu sendiri dan lingkunganya khususnya karena pemuda adalah generasi penerus bangsa  dan hal ini kita lakukan untuk untuk dapat menyelamatkan para pemuda dan pengguna narkoba,” katanya seraya menambahkan bahwa dirinya juga berharap agar semua jajaran instansi pemerintahan untuk dapat mensosialisasikan tentang bahayanya narkoba dan tidak ada lagi yang untuk mencoba-coba yang mana akan merusak hidup orang terdekat.
Sementara itu, Ketua BNN Brigjen Pol Iswandi Hari, SH, Msi mengatakan, dalam rangka mensosialisasikan bahaya narkoba Ada 11 BNN P yang menjadi prioritas pencegahan yaitu dimaksud adalah tingkat narkobanya lebih tinggi seperti Jakarta salah satunya. “Dari 34 BNN P yang ada di indonesia terdapat 11 BNN P yang menjadi prioritas. Nah dari 11 BNN P itu Sumsel tidak termasuk kategori kota yang populasi narkobanya tinggi,” katanya.
Meskipun Provinsi Sumsel tidak termasuk dalam 11 tersebut, namun Provinsi Sumsel harus tetap waspada dan diharapkan tidak terlena, serta juga harus berperan serta untuk mendukung pencegahan bahaya Narkoba baik tingkat provinsi maupun kabupaten/Kota. “Dengan begitu kita mampu menekan prepalansi di tiap tahunnya supaya makin menurun, semoga bisa optimal dan terciptanya Sumsel bebas dari narkoba,” ujar Iswandi.
Lebih lanjut diungkapkannya, banyak yang tidak tahu bahwa dengan memakai narkoba itu dapat merusak otak dan diharapkan di Sumsel bisa bertahan dan masih di atas 20 jajaran pengguna narkobanya diharapkan populasi penggunanya makin tidak banyak lagi berarti penggunanya makin menurun. “Di bulan Ramadhan ini kita tetap berjalan. BBN tidak perna berhenti, apalagi yang berkaitan dengan narkoba, BNN akan selalu ada untuk memberantas narkoba,” ungkapnya



Leave a Reply