- June 13, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Guna menekan impor gula dan mendukung program pemerintah untuk membangun pabrik gula di tiap provinsi di Indonesia, pabrik gula rencananya akan dibangun di Musirawas Utara (Muratara).
“Untuk Muratara sudah mulai merangkul investor, untuk investasi pabrik gula di Muratara, kita sudah hadirkan investornya dan sudah ada pembicaraan dan dalam proses. Investornya dari Jakarta dan kita lokal untuk mengatasi tingginya impor gula hampir tiga juta ton lebih per tahun,” kata Dirut Pandu Tani Indonesia (Patani) Indonesia Ir Sarjan Tahir didampingi Kanwil Patani Sumsel Misliha R di sela-sela acara buka bersama dan persiapan Festival Panti Asuhan 2016, Minggu (12/6).
Menurutnya, jika pabrik gula berdiri di Muratara maka dapat menurunkan tingkat impor gula ke Indonesia. “Ini untuk menindaklanjuti konsep green economic guna pemberdayaan masyarakat yang dicanangkan oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang beberapa waktu lalu,” katanya.
Untuk menghilangkan kesenjangan tersebut, Patani hadir dan bisa bersama rakyat mengatasi ekonomi mereka, apalagi di tengah ekonomi lagi menurun maka kehadiran teman-teman di daerah sangat dibutuhkan untuk menggerakkan kembali ekonomi rakyat.
Salah satunya sudah diperintahkan kepala cabang (Kacab) Patani untuk menginventarisir potensi di daerahnya masing-masing yang sesuai dengan karakternya untuk didukung dalam pelaksanaan di lapangan. ”Ini bagian dari program nasional seluruh daerah tapi untuk pabrik gula ini tidak bisa seluruh daerah, karena ada pada lokasi iklim yang mendukung seperti di Lampung, Muratara tapi tidak bisa di seluruh wilayah Sumsel sehingga Muratara layak kita jadikan investasi pabrik gula,” katanya.
Selain itu, masalah krisis daging di Indonesia juga menjadi perhatian pihaknya. “Percepatan investasi selain gula juga jagung dan ternak untuk mengatasi impor daging dan impor jagung sampai lima juta ton tiap tahun maka kita ingin menghadirkan investor-investor yang bisa mengembangkan dalam negeri, sehingga kita bisa mengurangi volume impor,” katanya.
Dengan adanya gerakan ini, pihaknya menyambung apa-apa yang menjadi program pemerintah guna percepatan investasi sehingga Patani hadir menyambung dan mempercepat akselerasi investasi pemerintah tersebut.
“Kita harapkan pabrik gula ini bisa terealisasi, jika cepat prosesnya karena kita masih verifikasi lahan dan itu bisa berjalan dalam tahun ini. Kita targetkan dalam satu hingga dua tahun ke depan sudah bisa kita mulai dan lahannya nanti adalah HPL (tanah rakyat) di mana akan kerja sama dengan kelompok masyarakat di daerah,” katanya.