- June 15, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Kendati telah ada upaya pemerintah menggelontorkan daging sapi dengan harga murah melalui operasi pasar, nyatanya harga komoditas tersebut di pasar tradisional dan modern terpantau masih tinggi.
“Harga masih Rp130.000 per kg untuk kualitas bagus. Memang ada penurunan permintaan sedikit, namun harga masih sulit turun,” kata Jailani, pedagang daging sapi di Pasar KM 5, Selasa (14/6).
Dia mengatakan, harga daging yang sudah di es memang menyusut dibandingkan dengan yang masih segar. Hanya saja, harganya masih terbilang tinggi, mengingat pembeli sangat membutuhkan.
“Untuk langganan memang terus disuplai, sedangkan pembeli langsung memang tidak terlalu banyak. Sebab yang beli daging ini kebanyakan orang kaya, kalau untuk langganan harganya lebih murah sedikit,” katanya.
Demikian terpantau di Hypermart Mal PSX. Di sini, harga daging sapi beku dijual mulai dari Rp87.900/kg, kemudian Rp126 ribu/kg untuk kelas super, dan Rp146 ribu untuk kualitas premium.
“Daging sapi yang kami tawarkan dibuat dalam beberapa kelas berbeda sesuai dengan kebutuhan konsumen,” kata Store Head Hypermart PS X Bagas.
Dikatakannya, daging yang ditawarkan di Hypermart melalui proses pengiriman terpadu dari Australia. “Kualitas daging sapi dari Australia merupakan salah satu yang terbaik untuk kelas impor,” katanya.
Ia menambahkan, harga yang ditawarkan untuk daging sapi ini merupakan harga promo Ramadhan. Hal ini ditujukan agar masyarakat mendapatkan referensi pilihan dalam membeli daging dengan kualitas terbaik.
Customer Development Manager LotteMart Wholesale Palembang Agus Budiman mengatakan, memasuki Ramadhan terjadi lonjakan permintaan sejumlah komoditas yang ditawarkan dengan rata-rata peningkatan mencapai 5 persen. “Daging sapi dan buah menjadi produk konsumsi yang paling banyak diburu sejauh ini,” katanya. Untuk harga jual sendiri, Agus mengatakan, daging sapi segar ditawarkan seharga Rp112.900/kg.
“Di pasaran saat ini daging sapi dijual rata-rata di atas Rp120 ribu/kg. Kami menyediakan daging sapi terbaik dengan harga yang lebih murah,” katanya.
Ia menjamin produk yang dijual telah melalui berbagai pengujian sebelum dinyatakan layak edar. “Meskipun daging impor, kami pastikan daging yang dijual ini terjamin mulai kehalalan hingga kualitasnya,” katanya.
Pengamat ekonomi Sumsel Yan Sulistio beranggapan, pemerintah masih terkendala masalah dalam upaya mempengaruhi penetapan harga kebutuhan pokok.
“Mestinya pemerintah memiliki informasi cukup lengkap, sehingga kemudian mempunyai kemampuan untuk mengawasi, apakah penetapan harga itu mengandung unsur persaingan usaha tidak sehat, penggelapan, penimbunan, yang akhirnya merugikan masyarakat,” katanya.
Terlepas dari dugaan permainan harga pasar, dia menilai keinginan Presiden agar harga daging kembali stabil sebelum Lebaran, merupakan bukti dia memiliki komitmen bahwa masalah ini harus selesai dalam waktu cepat.
“Sekarang kita lihat sejauh mana birokrasi pemerintah, yang terkait persoalan pengendalian harga. Entah berkait dengan kementerian, Bulog, atau BUMN tertentu, itu benar-benar bekerja untuk memenuhi perintah presiden,” katanya