- June 20, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
No Comments
Jakarta, BP-Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil,menyatakan, Komjen Pol Tito Karnavian melewati empat angkatan di kepolisian jika terpilih menjadi Kapolri menggantikan Badrodin Haiti sebagaimana yang diusulkan Presiden Joko Widodo ke DPR, Rabu (15/6).
“Tito angkatan 87 sedangkan angkatan 83,84,85 dan 86 prajurit kepolisian berpangkat bintang tiga masih banyak. Apa iya gak ada yang mampu di angkatan tersebut sehingga harus menunjuk angkatan 87,” kata Nasir dalam acara diskusi bertajuk “Mengapa Harus Tito Karnavian,” di Ruangan Wartawan DPR RI, Jakarta, Kamis (16/6).
Menurut Tito, Presiden Jokowi mesti bisa menjelaskan alasan penunjukan Tito Karnavian, meski Tito terbilang berprestasi di jajaran kepolisian. “Jangan sampai muncul kesan, Kapolri megamankan Istana. Tugas Kapolri udah jelas di atur dalam undang-undang mengamankan rakyat dari Sabang sampai Merauke,” tegas Nasir.
Direktur Indonesian Police Watch, Neta S Pane mengatakan, penunjukan Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri merupakan pelanggaran tradisi di institusi kepolisian. Sebab, tradisi di kepolisian sudah terbiasa dengan urut kacang atau angkatan paling senior diutamakan. “Meski penunjukan itu hak prorogatif presiden, namun harus disesuaikan juga dengan tradisi di kepolisian yang berdasarkan angkatan paling senior,” kata Neta.
Neta mengakaui, seluruh prajurit polisi bintang tiga senior tidak bakal menolak Tito Karnavian sebagai orang nomor satu di kepolisian, namun secara psikologis bagi Tito yang maih junior merasa kurang enak memerintahkan seniornya. “Di permukaan tampak tidak menolak, tapi dalam kinerja bisa menolak. Konsep atau kebijakan Kapolri tidak diteruskan ke bawah. Inilah bentuk penolakan tersebut,” jelas Neta.
Dikatakan, Tito Karnavian akan menanggung beban berat menduduki jabatan Kapolri. Dengan demikian tidak akan banyak yang berubah dari citra kepolisian di bawah kepemimpinan Tito. “Contoh kecil aja, jika Tito bisa menghapuskan pungli di jalan raya dan pembuatan SIM hebat. Kita lihat aja nanti,” tutur Neta.
Mantan komosioner Kompolnas Adrianus Meliala menyatakan, penunjukan Tito Karnavian sebagai calon kapolri tunggal sudah tepat dan tidak diragukan. Tito pernah menjabat dua kali Kapolda dan sekarang Kepala BNPT. “Tito benar-benar mengamankan atau memberi rasa aman bagi rakyat di wilayah kerjanya. Prestasinya luar biasa,” kata Adrianus.
Menyinggung soal melompati beberapa angkatan, Adrianus menilai tradisi di kepolisian jangan terlalu dimanjakan. Tito memiliki integritas, kapabilitas dan disukai semua kalangan. “Tito bisa merangkul ke semua angkatan dan ke prajurit paling bawah. Dan dia juga mampu berkomunikasi ke politisi dan pejabat,” papar Adrianus. #duk