- January 18, 2019
- Posted by: admin
- Category: Berita

OKU Timur – Kunker Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya
Sumadi dan Gubernur Sumsel Herman Deru pada acara Istiqhosah Akbar dan
silaturahmi bersama masyarakat di Ponpes Nurul Huda Tanah Merah Belitang
Kabupaten OKU Timur, Kamis (17/1) membludak dihadiri warga.
Menhub
RI Budi Karya Sumadi pun mengaku sangat senang dan berterimakasih atas
penerimaan masyarakat OKU Timur tersebut. Dikatakannya, kemakmuran
masyarakat Kabupaten OKU Timur sangat luar biasa karena dapat terwujud
meskipun kabupaten ini tidak memiki SDA minyak.
“Jadi
bapak ibu ini adalah orang-orang yang produktif yang luar biasa yang
sudah menjalankan kegiatan dengan baik. Oleh karena itu apa yang
dilakukan ini harus diteruskan,”pesannya.
Dikatakan
Budi, permasalahan di Sumsel yang menjadi perhatian pemerintah saat ini
adalah harga karet yang begitu murah. Terkait hal itu kata Budi,
Pemerintah telah mengambil langkah dan sudah memutuskan untuk membeli
karet petani pada Bulan Maret 2019 ini.
“Jadi karet masyarakat akan dibeli oleh Pemerintah,”katanya.
Sementara
itu Gubernur Sumsel Herman Deru mengaku tak kalah senang bisa
bersilaturahmi bersama masyarakat OKU Timur. “Saya senang datang kesini.
Saya juga kangen dengan masyarakat OKU Timur. Saya datang kesini juga
membawa para pejabat Provinsi Sumsel yang berkaitan dengan pelayanan
masyarakat. Baik masalah jalan bahkan pertanian,”katanya.
Selain
bersilaturahmi, kunkernya kali ini bersama Menhub juga bertujuan
melihat secara langsung dan mengecek harga karet yang murah di Sumsel.
“Pak
Menteri diutus oleh pak Presiden untuk mengecek harga karet yang murah.
Mudah-mudah-mudahan di bulan 2 dan 3 tahun 2019 ini sudah ada solusinya
bahwa bapak Presiden memerintahkan salah satu kementerian untuk membeli
karet itu secara langsung,”lanjutnya.
Begitu
Pemerintah Provinsi Sumsel dikatakan Herman Deru saat ini sudah
mengambil langkah dalam mengatasi ini karet yang murah dengan membangun
Pabrik Ban.
“Kalau Pemerintah Provini Sumsel
kita tetap segera membangun pabrik ban. Jadi jika pabrik ban sudah
dibangun, saya tidak mau kalau ban yang dipake merek lain lagi karena
yang dibuat itu berasal dari karet kita. Jadi kita yang punya karetnya,
kita yang produksi lalu kita yang memakainya. Itu salah satu solusi yang
kita perbuat,”ucapnya.
Sementara itu terkait
perkembangan Ponpes Nurul Huda saat ini diakuinya sudah begitu maju.
Artinya keinginan masyarakat ini untuk mendapatkan Ilmu tinggi
mudah-muduhan berdampak kepada Indeks pembangunan manusia yang semakin
baik.
Walaupun dengan harga karet rendah akan
tetapi dari bukti data badan statistik, Kabupaten OKU Timur ini tetap
saja menjadi kabupaten yang paling rendah tingkat kemiskinannya
dibanding kabupaten lain, ” Nah ini harus disyukuri,” terangnya.