- January 18, 2019
- Posted by: admin
- Category: Berita
London – Jose Mourinho membantah kepergian Mohamed Salah dari Chelsea adalah keinginannya. Dia justru jatuh cinta pada Salah, yang mendorongnya membeli dari Basel.
Di tahun 2014 Mohamed Salah dibeli Chelea dari Basel. The Blues ketika itu dilatih oleh Jose Mourinho.
Datang ke Stamford Bridge, Salah gagal menunjukkan potensi terbaiknya setelah hanya tampil 19 kali dengan capaian dua gol dan empat assists. Pemain asal Mesir itu kalah bersaing dengan Oscar, Willian, Andre Schurrle, dan Eden Hazard.
Minimnya menit bermain membuat Chelsea melepasnya ke Fiorentina dengan status pinjam. Salah kemudian membela AS Roma dan ‘pulang’ ke Liga Inggris ketika Liverpool membelinya di awal musim 2017/2018.
Tak banyak yang menyangka Salah akan sangat mengilap bersama The Reds dengan membuat 44 gol di semua kompetisi pada musim debut. Musim ini performa Salah juga masih mentereng. Ia sudah mencatat 14 gol di Liga Inggris dan memimpin klasemen top skorer bersama Pierre-Emerick Aubameyang dan Harry Kane.
Sejak Salah bersinar, nama Mourinho berulang kali dibawa-bawa. Sang manajer dinilai tak bisa memaksimalkannya dan kemudian memutuskan melegonya.
“Pertama mari membicarakan Salah. Karena banyak pembicaraan yang tidak benar tentang ini. Banyak orang menganggap saya sebagai pelatih yang menjual Salah. Saya adalah pelatih yang membelinya. Jadi itu anggapan yang salah,” kata Mourinho kepada BeIN Sports.
“Saya menghadapi Basel di Liga Champions. Salah masih bocah kala di Basel, ketika saya bermain melawan tim tertentu, saya melakukan analisa yang lama pada tim dan pemain-pemain. Dan saya langsung jatuh cinta dengan bocah ini (Salah). Saya membelinya. Memaksa klub untuk membelinya dan saat itu kami memang sudah punya banyak penyerang fantastis. Hazard, Willian, banyak talenta top. Tapi saya tetap meminta membelinya. Saat itu dia masih menjadi winger ketimbang striker. Dia adalah bocah yang tersesat di London,” lanjut Mourinho.
Salah datang ke London saat dia belum genap 22 tahun. Masih belia, Salah ketika itu punya keinginan besar dapat kesempatan bermain reguler. Maka dia dipinjamkan ke Fiorentina. Serie A dinilai Mourinho jadi tempat yang tepat untuk mengasah kemampuan Salah.
“Dia bocah yang tersesat di dunia yang baru. Kami ingin menjadikannya lebih baik dan baik lagi. Tapi dia ingin dapat kesempatan bermain dan tak mau menunggu. Jadi kami memutuskan meminjamkannya di tempat yang kulturnya sudah sangat saya tahu, Italia. Sepakbola taktikal dan fisikal. Tempat bagus buat bermain. Fiorentina juga menjadi tim yang baik karena tak ada tekanan untuk mendapatkan titel.”
“Kami akhirnya memutuskan dia pindah. Ketika klub memutuskan menjualnya, itu bukan saya. Saya hanya membelinya, tidak mengambil peran menjualnya,” papar Mourinho.
(din/mrp)