Dear Gubernur Viktor, Ini Masukan Kadispar NTT Soal Penutupan TN Komodo


Foto: Gubernur NTT Viktor Laiskodat di KMP Komodo (Shinta Angriyana)

Jakarta – Belakangan ramai wacana penutupan TN Komodo selama setahun oleh Gubernur NTT, Viktor Laiskodat. Soal itu, Kadispar NTT punya masukan yang bisa jadi alternatif.

Wacana penutupan TN Komodo selama setahun jadi polemik yang banyak digunjingkan oleh para traveler. Selain TN komodo dibuat steril selama setahun penuh, traveler pun otomatis tidak dapat berkunjung ke destinasi yang terkenal karena Komodonya tersebut.

Terkait wacana tersebut, detikTravel pun menelepon Kadispar NTT, Marius Ardu Jelamu, Minggu (20/1/2018). Menindaklanjuti omongan Gubernur Viktor, Marius berujar soal opsi alternatif demi wisatawan.

“Pak Gubernur kan omong TN Komodo, kalau saya secara pribadi tentu kita batasi pada pulau tempat Komodo itu berdiam karena itu yang mau dikonservasi sementara tempat lain masih terbuka. Supaya wisatawan itu tetap leluasa datang. Karena penekanan pak Gubernur itu kan di biawak ini supaya habitatnya terjaga dengan baik, karena ini kan daerah konservasi ya tempat komodo berdiam di Pulau Komodo dan Rinca,” saran Marius.

Seperti diketahui, biawak Komodo hanya dapat ditemui di Pulau Komodo dan Pulau Rinca saja. Walau belakangan sempat terlihat Komodo di Pulau Padar. Dijelaskan Marius, kalau baiknya destinasi di luar kedua pulau itu tetap dibuka untuk wisatawan.

“Habitat komodo itu ada di dua pulau. Yaitu Pulau Komodo dan Pulau Rinca, dua tempat berkembangnya Varanus komodoensis itu. Selain dua pulau itu masih banyak pulau indah di kawasan TN Komodo itu. Ada Pulau Gili, ada Pulau Kanawa, Pulau Bidadari ada Pulau Padar. Masih banyak sekali pulau yang jadi alternatif kunjungan wisatawan,” terang Marius.

Hanya apabila wacana penutupan TN Komodo dilakukan secara menyeluruh, Marius mengatakan kalau NTT punya banyak destinasi wisata indah di luar Komodo. Mulai dari Flores hingga Sumba, ada banyak destinasi dan atraksi wisata menarik.

“Jadi destinasi di NTT itu banyak sekali, di samping Komodo masih ada banyak sekali seperti Danau Kelimutu di Ende, Wae Rebo di Manggarai, surfing di Rote Ndao, penangkapan ikan paus di Lamalera kemudian Pasola di Sumba. Banyak sekali,” ujar Marius.

Dikonfirmasi terpisah oleh detikTravel, Kepala Balai TN Komodo hingga Humas KemenLHK berujar kalau operasional di lapangan masih berlangsung seperti biasa.

“Pengelolaan berjalan seperti biasa, karena belum ada info apapun yang kami terima terkait berita tersebut,” ujar Kabiro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Djati Witjaksono, Minggu (20/1). (rdy/aff)



Leave a Reply