Bekasi , Open casting film yang digelar oleh rumah produksi Dynamic Story Pictures (DSP pada Minggu (7/9/2025) berlangsung lebih meriah dibandingkan hari sebelumnya. Jika pada hari pertama tercatat sekitar 150 peserta, maka di hari kedua jumlahnya meningkat menjadi lebih dari 250 peserta.
Salah satu juri, Tami Irelly, mengatakan bahwa secara teknis tidak ada perbedaan yang signifikan antara hari pertama dan kedua, hanya saja peserta dibagi lebih teratur.
“Kemarin itu kami lebih banyak memberikan pengarahan, karena mungkin peserta belum begitu mengenal alur audisi. Jadi hari ini saya sempat menyampaikan beberapa kata saat pidato pembukaan untuk memberi gambaran sesi demi sesi. Hasilnya, peserta hari kedua lebih siap dibandingkan kemarin,” ujar Tami di sela-sela penjurian.
Tami menjelaskan, setiap kategori audisi—baik anak-anak, remaja, maupun dewasa—diberikan dialog masing-masing untuk dinilai. Salah satu aspek penting adalah penghayatan peran, bukan sekadar menghafal teks.
“Kalau dialog hanya dihafal itu biasa saja, bahkan ada yang masih membawa contekan. Itu jelas tidak bisa ditoleransi, meskipun aktingnya bagus. Yang kami cari adalah totalitas dan penghayatan karakter, apakah itu sedih, gembira, atau marah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Tami menekankan bahwa peserta harus berani menunjukkan kemampuan terbaiknya.
“Jangan setengah-setengah. Kalau harus menangis, ya menangis saja. Kalau harus teriak atau berperan gila, lakukan dengan totalitas. Karena kesempatan ini tidak akan terulang,” tegasnya.
Terkait jumlah yang akan dipilih, Tami menyebut bahwa keputusan akhir tetap berada di pihak production house (PH). Juri hanya memberikan rekomendasi siapa saja yang layak.
Sebagai penutup, Tami juga memberikan tips bagi peserta audisi.
“Fokus pada peran yang dimainkan, jangan memikirkan hal lain. Kalau lupa dialog, jangan panik. Tidak harus sama persis, cukup lakukan improvisasi selama masih dalam alur cerita,” pungkasnya.//Kelana Peterson