- September 29, 2025
- Posted by: Eko Adjis
- Category: Berita

Palembang – PT Awan Crackers Food Indonesia, salah satu UMKM binaan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, berhasil melakukan ekspor kerupuk sebanyak 17,16 ton serta 1 ton gula merah ke Taiwan, dengan nilai sebesar Rp589,92 juta. Kegiatan Pelepasan Ekspor Kemplang Ikan tersebut dilaksanakan di Lapangan Peti Kemas Pelindo, Boom Baru, Palembang pada Kamis, 24 September 2025. Kegiatan ini merupakan sinergi dan kolaborasi yang didukung beberapa stakeholder, yaitu Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, PT. Pelindo Regional 2 Palembang dan perbankan.
Dalamkesempatantersebut, Wakil Gubernur Sumatera Selatan, H. CikUjang, menyampaikanbahwanilaiekspor Sumatera Selatan padatahun 2024 mencapai US$6,72 miliarke 94 negaratujuanekspor. Komoditasutamaekspormasihdidominasiolehbahanbakumentah, sepertibatubara, karet, bubur kayu/pulp, pupuk, dan kelapabulat. Olehkarenaitu, eksporgulamerah dan kerupukikanmenjadibuktinyatabahwaprodukolahanlokal juga memilikikualitas dan dapatbersaingdi pasar global.
Hal senada juga disampaikanKepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Bambang Pramono, yang menegaskanpentingnyamenjagapertumbuhan ekonomi daerah dan mencarisumber-sumberpertumbuhan baru, salahsatunya UMKM.PT Awan Crackers Food Indonesia dinilaisebagaisalah satu UMKM potensialkarenaberperandalammendoronghilirisasiprodukperikananyangmemberikankontribusiterhadappenguatan perekonomian daerah.Keberhasilanekspor dari Palembang inijuga menjadimomentumpentingdalammembangunekosistemekspordaerah, dimana keterlibatansektorperbankan, lembaga keuangan, dan pemerintahsangatdibutuhkan, terutamadalampenyediaan akses pembiayaan dan pengembangankapasitas produksi.Bambang juga menjelaskan bahwa program pengembangan UMKM Bank Indonesia bersifat end-to-end, mulai dari tahap subsisten, potensial, go digital, hingga go export.
Pelepasan kegiatan ekspor juga dihadiri oleh Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kementerian Perdagangan, Miftah Farid, yang juga mengapresiasi keberhasilan PT Awan Crackers Food Indonesia dalam mendorong ekspor. Miftah menegaskan bahwa sektor makanan dan minuman Indonesia menunjukkan kinerja yang terus tumbuh positif, dengan rata-rata pertumbuhan ekspor sekitar 6 persen per tahun. Dalamkesempatantersebut, MiftahmenyampaikanbahwaKementerian Perdagangan menyediakanberbagai program pendukungbagi UMKM, sepertifasilitasibusiness matchingdengancalonpembeliinternasionalsertasertifikasistandar global, seperti HACCP dan Good Manufacturing Product (GMP). KementerianPerdagangan terusberkomitmenuntukterusmenghubungkanpelakuusahadengan pasar global sehingga UMKM, termasuk yang berasaldari Sumatera Selatan, agar dapatsemakinberdayasaing dan berkontribusiterhadapekspornasional.
Sementara itu, Kurniawan, pemilik PT Awan Crackers Food Indonesia, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bank Indonesia, kementerian terkait, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, dan Bank Sumsel Babel atas dukungan yang telah diberikan. Ia berharap ekspor ini menjadi langkah awal bagi semakin banyaknya produk lokal Sumatera Selatan agar dapat bersaing dan diterima di pasar internasional. Hal ini sejalandengantaglinePT Awan Crackers Food Indonesia, “Dari Lokalmenuju Global”, yangmenggambarkansemangat UMKM Sumatera Selatan untukmenembus pasar dunia.
Dipilihnya Pelabuhan Boom Baru sebagai pelabuhan ekspor ini karena telah tersedianya gudang penyimpanan, lapangan untuk stuffing dan stripping, serta peralatan bongkar muat yang terintegrasi dengan sistem digital, sehingga mampu mendukung kelancaran kegiatan ekspor. Dengan kapasitas mencapai 212 ribu TEUs per tahun dan realisasi sekitar 116 ribu TEUs atau 54 persen dari total kapasitas, Pelabuhan Boom Baru masih memiliki ruang yangsangatbesaruntukpengembanganaktivitasekspor.
Melalui kegiatan pelepasan ekspor ini, Bank Indonesia Sumatera Selatan bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berharap dapat menumbuhkan optimisme baru bagi pelaku UMKM untuk semakin berdaya saing dan berorientasi ekspor. Sebagaimana diketahui Kurniawan merupakan salah satu UMKM yang mengikuti Program Wirausaha Bank Indonesia (WUBI) pada tahun 2025, yang merupakan program pengembangan UMKM agar dapat berkembang dan memiliki kemandirian dan daya saing. Sinergi lintas pihak mulai dari pemerintah daerah, otoritas moneter, pelaku logistik, hingga pelaku usaha, diharapkan mampu membangun ekosistem ekspor yang lebih inklusif, efisien, dan kompetitif, sehingga UMKM tidak hanya menjadi penggerak ekonomi lokal, tetapi juga kontributor penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional.