- September 30, 2025
- Posted by: Eko Adjis
- Category: Berita

Palembang, – Perkembangan keuangan digital yang semakin marak terjadi ternyata memiliki manfaat yang sangat positif bagi pertumbuhan ekonomi serta inklusi keuangan. Namun, apakah Anda familiar dengan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) yang diusung oleh Bank Indonesia? Sistem pembayaran ini bisa dikatakan merupakan kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia, dapatkan informasi selengkapnya mengenai BSPI di bawah ini
Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia atau BSPI merupakan panduan arah kebijakan Bank Indonesia (BI) di bidang sistem pembayaran pada era digital dalam rangka mendukung pembentukan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang kondusif.
Kepala BI Sumsel Bambang Pramono saat pemaparan materi capacity building di Yogyakarta Selain membangun akses keuangan secara terbuka, sistem blueprint atau cetak biru milik BI ini diharapkan bisa merubah perilaku masyarakat dalam memanfaatkan kecepatan layanan keuangan, sesuai slogan CEMUMUAH. Yakni Cepat, Mudah, Murah, Aman dan Andal. Bambang meyakini, lewat sistem digital transparan tersebut bisa membentuk ekosistem ekonomi-keuangan digital.
Berdasarkan perkembangan, QRIS telah menyatukan berbagai layanan pembayaran digital ke dalam satu standar kode, sehingga setiap transaksi lebih mudah dilacak dan terhindar dari tumpang tindih data. Sementara layanan BI-FAST menggantikan sistem kliring konvensional dengan transfer antarbank real time secara 24 jam 7 hari.
“Layanan ini bukan hanya lebih cepat dan murah, tapi juga memberikan rekam jejak transaksi akurat,” kata Bambang.
Pengembangan akses digitalisasi terhadap pertumbuhan finansial strategis secara nasional lanjut Bambang, ditargetkan akan menjadi jadi pilar utama dan tulang punggung dalam segala transaksi keuangan termasuk di sektor ritel. Tujuan ke depan pada BSPI 2030, sistem keuangan ini bisa mendorong efisiensi ekonomi dan memperluas inklusi di masyarakat.
“Termasuk dapat membuka akses formal bagi 91,3 juta populasi unbanked dan 62,9 juta UMKM di Indonesia ke dalam ekonomi dan keuangan formal secara sustainable melalui pemanfaatan digitalisasi,” ungkapnya.