- August 14, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP Awalnya siapa yang menyangka menjual air minum atau air mineral dianggap hal yang gila namun apa yang terjadi saat ini air minum kemsan sudah beredar baik dikota besar hingga kota kecil, bahkan produsen untuk air kemasan inipun semakin hari semakin meningkat, saat ini penjualan produk air minum terbilang maju pesan bahkan sudah menjadi kebutuhan pokok masyrakat kita.
Air minum yang semula didapatkan masyarakat dengan cukup memasak air PDAM atau air yang berasal dari sumur kemudian dimasak hingga mendidi yang bertujuan untuk mematikan kuman yang berada pada air tersebut sebelum dikonsumsi. Namun apa yang terjadi saat ini? air minum atau air mineral sudah sangat mudah didapat tanpa masyarakat harus repot untuk mengolah air sumur atau air PDAM agar bisa dikonsumsi tanpa harus memakan waktu dan menguras biaya.
Dahulu air minum kemasan hanya diproduksi oleh perusahaan – perusahaan besar saja baik dari produk air kemasan dalam bentuk kemasan plastik kecil hingga botol besar yang mgnggunakan tutup, namun seiring berjalanya waktu dan semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap air mineral siap pakai membuat para produsen air mineral membuat kemasan air minum dalam ukuran yang lebih besar yaitu dalam bentuk galon.
Hingga saat ini sudah menjamur para produsen air minum terutama dalam bentuk galon yang membuka gerai pengisian air mineral dengan harga yang terjangkau dan proses yang mudah, akibat dari kecanggihan teknologi. Tetapi dengan hargayang mursah apakah bisa menjamin kemurnian air dan juga kualitas air yang memenuhi standar yang baik terutama untuk dikonsumsi, saat ini hampir disetiap pelosok dapat kita temui depot air minum atau tempat pengisian ulang air galon yang membuat label dagang sendiri.
Ditakutkan ada oknum tertentu yang memanfaatkan kebutuhan akan air minum ini agar mendapatkan untung berlipat tanpa memikirkan kesehatan dari konsumen itu sendiri, oknum ini menggnakan segala cara dari alat yanng digunkan tidak standar hingga penggunaan air yang tidak layak, air yang digunakan untuk konsumsi yang baik sebaiknya bersumber dari mata air yang belum tercemar.
Yuli salah seorang pemilik depot air minum isi ulang dikawasan Dwikora mengatakan konsumen dari air minum isi ulang ini juga cukup banyak sehingga usaha yang ia geluti ini menjadi tambahan penghasilan bagi keluarganya. “untuk air minum isi ulang galon ini cukup lumayan menambah penghsilan kita, namun untuk segi kualitas kita juga jamin karna sudah ada izin dan pengujian terhadap sample air yang kita jual karna air yang kami jual juga air yang kami konsumsi untuk keluarga sehingga kami juga harus tau dengan kualitas air yang akan kami konsumsi, dalam sebelum membuka usaha depot air minum isi ulang dirinya memilih peralatan yang memenuhi standar dan tak tanggung-tanggung untuk modal awal saja dirinya merogoh kocek hingga 50 juta rupiah serta mengurus proses izin usaha, serta melapor pada dinas kesehatan. “kita waktu buka sudah melapor kepada pihak terkait seperti dinas kesehatan apakah air isi ulang yang kami jual sudah layak, dengan cara awal pertama kali ingin membuka kami melapor dahulu, setelah proses laporan kami membawa sample air isi ulang yang akan kami jual untuk diuji laboratorium, setelah lolos uji baru lah kami bisa membuka depot dengan izin serta ala yang sudah sesui dengan standar, yang setiap bulanya pihak dari Dinas Kesehatan akan datang mengambil sample air untuk diuji lagi kelayakanya,” ujarnya pada BeritaPagi.
Tak main-main dirinya juga harus merawat dan menjaga standar mutu air isi ulang miliknya setiap bulanya harus mengecek kondisi alat seperti penggantian saringan air hingga pencucian pipa pengairan agar air tetap higienis, wanita 39 tahun ini untuk bahan baku air minum diambil dari sumbel air sukomora yang diantarkan mengunakan mobil tengki air dengan kapasitas 8000 liter air, yang dalm waktu dua hari bisa habis terjual atau dalam sehari depot air minum miliknya bisa menjual hingga 100 galonnya dengan harga Rp 4000 /galon jika di ambil sendiri, jika inign diantar cukup membayar Rp 5000 /galon.
Hal yang hampir sama juga disampaikan oleh pemilik depot air isi ulang lain Jamil dikawasan sekip pengambilan bahan baku air masi berasal dari mata iar sukomoro yang diantar melalui mobil tangki untuk memenuhi kebuthan masyarakat sekitar. “kita memenui standar yang ada agar tidak ada kesulitan dalam melakukan penjualan karna air ini juga yang kami gunkan untuk konsumsi, kami percayakan saja sampa oarangnya kalo air yang ada itu baik untuk dikonsumsi, terkadang air juga kita cek kita tuang didalam ember untuk melihat kejernihan air serta apakaha ada aroma yang mencurigakan dari air tersebut,” ujarnya.
Namun juga dari informasi yang berkembang ada juga depot air minum yang tidak memiliki surat izin tempat usaha (SITU) yang tidak mau memberi tau namanya mengatakan bahawa karna membuka diperkampungan namun untuk penggunaaan alat hampir sama saja dengan yang ada, karna untuk memesan alat untuk air isi ulang ada perusahaan khusus yang memberkan jasa alat depot air isi ulang, yang terdiri dari tedmont untuk menampugn air, filter untung penyaringan air serta alat penunjang lain untuk mensterilkan air, semakin besar modal semakin lengkap dan canggih juga alat yang dapat digunakan.
Maraknya depot air minum isi ulang ini akibat dari peminat dari masyarakat yang tinggi untuk mengkonsumsi, beberapa alasan mayrakat beragama kenapa mereka memilih depot air minum isi ulang untuk dikonsumsi dibanding dengan menukar galon dengan air isiulang bermerek dari pabrikan terkemuka,
Takem mahasiswa mengatakan menggunakan air minum isi ulang itu lebih murah. “beli yang galonan itu harganya jauh lebih murah cukup untuk anak kos, dan juga rasa air minum hampir sama saja tidak ada terlalu berbeda, kalo didepot juga ada orang yang siap menganta jemput galon kita dengan tambahan sedikit biaya. Untuk masalah izin serta standar air kita kurang tau,” ujarnya.
Dikatakan juga oleh desi seorang ibu rumah tangga sekaligus penjual gorengan membeli air galon dari depot air minum isi ulang karna harga yang murah. “air galon isi ulang itu lebih murah tapi untuk kualitas kami kurang tau dengan air yang bermerek mungkin berbeda atau mungkin cuma mahal di mereknya saja, dan juga kalo didepot air isi ulang bisa bebas pake galon apa saja, tapi biasanya kalo didepot terkadang kita bisa liat mereka mencuci galonya, serta kadang ada yang mengantar, kalo izin kami kurang mengerti langsung beli saja yang penting airnya besih jernih dan tidak berbau,” ungkapnya
Namun ada juga pendapat lain dari Syamsuri wiraswasta yang membeli dua jenis air minum yang berbeda membeli dari pabrikan yang bermrek yang dijual dimini market serta ada juga yang dibeli dari depot air minum isi ulang. “untuk minum kita beli yang sudah jelas mutunya dan bermerek walau lebih mahal tidak apa-apa, tapi untuk air galon isi ulang yang ada di depot itu biasa digunakan untuk memasak jadi jadi air itu ikut dimasak kembali, karna kita kurang yakin sama kualitas air walau proses dari pengolahan air tidak kita lihat tapi karna harga yang murah itu saja yang buat ragu, harga air galon isi ulang itu setara dengan harga air botol kemasan plastik kecil dari produsen air mineral terkemuka,” pungkasnya (Syandi/BP)