Muaraenim Langka Gas LPG 3 Kg

gas elpiji di muara enim
Muaraenim Langka Gas LPG 3 Kg
Dijual Rp 22-25 Ribu/Tabung
Muaraenim,BP
Masyarakat Kota Muaraenim sudah hampir satu minggu ini mengalami kesulitan mendapatkan gas LPG ukuran 3 kg dikarenakan terjadi kelangkaan. Kalaupun ada yang menjualnya harganya dinaikkan menjadi Rp 22-25 ribu/tabung yang biasanya hanya Rp 17-20 ribu/tabung.
                  “Kami dak tau pak ,entah apo penyebabnyo, sudah satu minggu ini gas ukuran 3 kg sulit mendapatkannyo. Sudah beberapa hari ini aku idak menjual gas karena belum dikirim oleh agen,” jelas Adi salah seorang pemilik warung manisan sambil berjualan gas LPG, Selasa (1/9) menggunakan bahasa daerah.
                   Hal senada juga dilontarkan seorang pemilik warung lainnya yang juga menjual gas LPG 3 Kg. “Karena gas langka, jadi aku terpaksa membeli gas dari warung warung pengecer di daerah Tanjung Enim seharga Rp 20 ribu.tabung lalu aku jual lagi seharga Rp 22 ribu per tabung. Jadilah dapat untung Rp 2 ribu/tabung,’ jelas seorang penjual gas tersebut.
                  Kelangkaan tersebut diakui juga oleh Hj Yulia, pangkalan gas LPG PT Damang Muaraenim. “Sudah seminggu ini kami kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kg. Kami tidak tau penyebabkan terjadi kesulitan gas tersebut,” jelas Yulia, Selasa (1/9).
                  Menurutnya, semua tabung gasnya mengalami kosong, karena sudah 4 hari ini pasokan gas belum masuk ke tempatnya. “Kami mendapatkan pasokan gas LPG setiap hari Jumat berjumlah 560 tabung. Pasokan gas itu dikirim dari SPBE PT Linud Indonesia yang berada di Desa Muara Lawai, Kecamatan Kota Muaraenim, Kabupaten Muaraenim,” jelasnya.
                 Akibat belum datangnya pasokan tersebut, lanjutnya, membuat masyarakat banyak yang kecele hendak membeli gas. “Dalam satu hari ada sekitar 50 orang masyarakat yang kecele datang kemari hendak membeli gas,” jelasnya. Saat ini, lanjutnya anaknya tengah mengikuti rapat dengan pihak Pertamina di Palembang terkait kelangkaan gas LPG tersebut.
                 Menurutnya, dengan langkanya gas tersebut, mebuatnya terpaksa harus menjatahi para pengecer di warung warung yang hendak menjual lagi. ‘Kalau biasanya para pengecer di warung warung itu kita beri jatah 50 tabung, sekarang kita batasi menjadi 20 tabung,” jelasnya.
                Gas LPG ukuran Rp 3 kg tersebut dijualnya seharga Rp 16 ribu/tabung sesuai ketentuan yang ditetapkan pertamina. Akibat langkanya tabung gas 3 kg, lanjutnya, membuat gas ukuran 12 kg menjadi diminati masyarakat. ‘Gas 3 kg langka, terpakwa warga banyak yang membeli gas ukuran 12 kg. Gas ukuran 12 kg itu kita jual seharga Rp 153 ribu/tabung ambil sendiri,’ jelasnya.
                 Di tempat terpisah, pimpinan SPBE PT Linud Indonesia Muara Lawai yang hendak dikonfirmasi terkait kelangkaan gas 3 kg tersebut tidak berada di tempat. ‘Sesuai penjelasan bagian administrasi, bos tengah tidak berada di tempat pak,” jelas seorang scuritiya.
                Pantauan di Stasiun SPBE tersebut terlihat, cukup banyak kendaraan yang mengisi tabung gas ukuran 3 kg. Pengisian gas tersebut dilakukan secara antrian. Setiap kendaraan yang keluar dari SPBE tersebut semuanya tabung gas LPG 3 kg yang dibawanya berisi.
                Sementara itu, Kapolres Muaraenim, AKBP Nuryanto Sik MSI, ketika dikonfirmasi akan segera menindak lanjuti masalah kelangkaan gas LPG ukuran 3 kg tersebut. “Terima kasih infonya saya nanti segera kordinasikan dengan Kasat Reskrim dan Kasat Intel untuk mencari tau apa penyebab terjadinya kelangkaan ini,” jelas Kapolres.nur
Poto:poto gas LPG ukuran 3 kg yang langka di pangkalan.
Amin Tewas Dipukul Kayu
Masalah  Motor
Muaraenim,BP
Kasus pembunuhan Akin Gemanyil (34), warga Desa Prambatan, Kecamatan Abab, Kabupaten PALI yang dilakukan tersangka Relit (32), warga Desa Babat, Kecamatan Penukal, Kabupaten PALI yang terjadi di  Talang Tebing Gerinting, Desa Babat, Kecamatan Penukal, pada 6 Juli 2015 lalu sekitar pukul 05.30 WIB pagi kembali dilakukan rekontruksi.
           Rekontruksi yang dipimpin Kasat Reskrim, AKP M Khalid Zulkarnain bersama PLH Kanit PPA, Brigadir Fiki berlangsung di halaman Mapolres Muaraenim, Selasa (1/9) sekitar pukul 09.30 WIB. Pada rekontruksi itu tersangka didampingi Penashet Hukumnya, Bahreinsyah SH dan disaksikan juga oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Muaraenim.
                Dalam rekontruksi yang berlangsung sebanyak 12 adegan itu terungkap bahwa korban tewas setelah dipukul tersangka menggunakan kayu pada bagian kepalanya sebanyak 4 kali. Pembunuhan itu terjadi dikarenakan ribu soal tersanngka yang telah meminjam sepeda motor korban.
                Rekontruksi itu dilakukan langsung oleh tersangka. Sedangkan korban diperankan oleh pegawai sipil Satreskrim  Polres Muaraenim, Usro. Begitu juga saksi saksi yang melihat kejadian itu diantaranya Nopran diperankan oleh anggota Satreskrim Polres Muaraenim.
               Pada rekontruksi itu terungkap awal mula terjadinya pembunuhan tersebut, tersangka mendatangi rumah korban hendak meminjam sepedanya. Setelah sepeda motor itu dipinjam, lalu tersangka mengembalikan sepeda motor tersebut kerumah korban dalam keadaan pecah bagian dasbornya akibat terjatuh.
             Sepeda motor itu diletakkan tersangka begitu saja dekat rumah korban, karena korban tidak ada dirumah.   Ketika korban pulang kerumahnya, dilihatnya sepeda motornya sudah dikembalikan dalam kondisi rusak. Lantas diapun menjadi kesal dan mendatangi rumah tersangka.
               Namun tersangka tidak berada di rumah, Korban hanya bertemu dengan istri tersangka. Saat itu korban sempat melampiaskan kemarahannya dengan istri tersangka. Lantas korban dengan mengendarai sepeda motor itu, menemui tersangka yang tengah asik minum kopi di gubuk di tengah kebunnya di Talang Tebing Gerinting.
                Ketika bertemu dengan tersangka, korban masih tetap duduk diatas sepeda motornya. Saat itu, tersangka melihat korban memegang sebilah pisau yang terselip di pinggangnya. Melihat korban hendak menarik pisau dari pinggang sebelah kirinya, tersangkapun dengan gerakan cepat mengambil sepotong kayu yang tergelak di dekat gubuk tersebut.
               Kayu itu langsung dipukulkan tersangka ke bagian kepala korban senyak dua kali. Lantas korban terjatuh dari atas sepeda motornya. Ketika korban sudah terjatuh dari sepeda motornya, tersangka kembali memukul kepala korban sebanyak 2 kali. Aksi kejadian itu terlihat oleh saksi bernama  Nopran. Usai memukul korban, tersangka langsung berlari meninggalkannya begitu saja. Lalu saksi nopran dibawan warga lainnya langsung menolong korban.nur
Poto :poto tersangka memukul korban menggunakan kayu hingga tewas.


Leave a Reply