- September 11, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
1.050 Prajurit TNI Perkuat Penanganan Kabut Asap Di Sumsel
Palembang, BP
Sebanyak 1.050 prajurit dari Mabes TNI dikerahkan untuk memadamkan titik api kebakaran lahan dan hutan (Kebarhut) di Sumsel. Kegiatan pergeseran pasukan dari Jakarta ke Palembang, tiba di Base Ops Lanud TNI AU Palembang, Kamis (10/9).
Mereka adalah 3 Satuan Setingkat Batalyon (SSY) atau 1.050 prajurit TNI dari Jakarta memperkuat penanganan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumsel. Dengan menggunakan 3 pesawat Hercules C 130 dan 2 CN 295 TNI AU, Kamis, (10/9), 3 SSY prajurit dari Yonif 330 Kostrad, Yon Armed 10 Kostrad dan Yon Marinir masing-masing berkekuatan 350 orang, tiba di Palembang dan Jambi.
Sebanyak 700 prajurit dari Yonif 330 Kostrad dan Yon Armed 10 Kostrad mendarat di Lanud Palembang dalam 2 sorti, sementara 1 sorti lagi yang mengangkut 350 prajurit dari Yon Marinir mendarat Sultan Taha, Jambi.
Kedatangan 700 prajurit TNI di bandara Lanud Palembang disambut oleh Kasdam II Sriwijaya Brigjen TNI Komaruddin Simanjuntak, para Asisten Kodam, Danlanud Palembang, para Kabalak Kodam II Sriwijaya , Pejabat Polri dan BNPB daerah. Setelah diterima melalui upacara penyambutan, selanjutnya mereka diberangkatkan ke titik-titik lokasi terjadinya kebakaran hutan. Sementara Batalyon Marinir yang mendarat di Jambi disambut oleh Danrem 042/Gapu, serta para pejabat Pemda dan Polri yang ada di wilayah Jambi.
Untuk di Sumsel dislokasi satu SSY dari Yonif 330 Kostrad dengan kekuatan 350 orang ditempatkan di Kecamatan Tulung Selapan, Kecamatan Pangkalan Lampam, dan Kecamatan Pampangan masing-masing 1 SSK, sementara di Kec. Cengal ditempatkan 2 SST.
Untuk 350 prajurit dari Yon Armed 10 Kostrad ditempatkan di 7 Kecamatan wilayah Kabupaten OKI, yakni wilayah Kecamatan Tanjung Lubuk, Mesuji, Kayu Agung,Indralaya, Pedamaran Timur, Sungai Menang dan Air Sugihan. .
Sedangkan 350 prajurit dari Batalyon Marinir ditempatkan di Desa Muara Medak dan Muara Merang, Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Muba masing-masing 2 SSK.
Keberadaan 1.050 prajurit ini akan memperkuat Subsatgas Darat yang ada di wilayah Sumsel. Mereka ditempatkan di wilayah Kabupaten OKI dan Muba, dengan pertimbangan wilayah tersebut merupakan wilayah yang paling banyak terjadi titik api atau wilayah terbanyak yang mengalami kebakaran hutan dan lahan.
Sementara itu Kasdam II Sriwijaya Brigjen TNI Komaruddin Simanjuntak didampingi Wakil Kepala Penerangan Kodam II Sriwijaya (Wakapendam) Letkol Inf Paiman mengatakan bahwa tugas penanggulangan bencana kabut asap harus dimaknai sebagai amanah dan kepercayaan Pimpinan TNI, yang harus dilaksanakan dengan penuh totalitas, profesionalitas, dedikasi, disiplin dan rasa tanggungjawab yang tinggi.
Kasdam juga berpesan kepada prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas penanggulangan bencana untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan tidak sekali-kali merugikan rakyat.
Selain dari personil dari Mabes TNI, pihak kodam II Sriwijaya sendiri telah menurunkan 2 SSY personilnya untuk memadamkan kebakaran di Sumbagsel.
” Perintah operasinya dari Cilangkap mulai hari ini sampai 14 hari kedepan, itu tahap pertama, kalau 14 hari belum tuntas, kita usulkan di perpanjang, tugasnya di kabupaten-kabupaten di OKI dan Muba mereka membantu satuan yang sudah tergelar saat ini di titik-titik hot spot sambil pemadam dari udara juga dilakukan secara simultan,” katanya.
Selain itu pemerintah daerah juga membantu memberikan bantuan peralatan pemadaman untuk peralatan lainnnya akan di bantu oleh masyarakat dan perusahaan yang ada.
” Soal pengkapan pelaku pembakaran itu wewenang kepolisian , kalau ada oknum tertentu yang melakukan sesuatu tidak sesuai ketentuan kita kita bisa menangkap dan diserahkan ke polisi ,”katanya.osk