- September 19, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang BP-Kondisi perkonomian Indonesia yang sedang melemah akibat nilai rupiah yang semakin tergerus tampaknya tidak berpengaruh pada pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Palembang.
Padahal posisi nilai mata uang rupiah terhadap dollar AS mencapai Rp 14.500/dollar AS. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palembang Sahrul Hepmi melalui Kabid UMKM Yusni Handayani mengatakan, setiap tahun jumlah pelaku UMKM di Kota Palembang terus bertambah.
Jumlah UMKM yang ada di Palembang saat ini berjumlah 32.706 terdiri dari berbagai sektor.
“Jumlah pengusaha Mikro dan Kecil di Palembang sebanyak 27.849 sedangkan Pengusaha Menengah totalnya ada 4.857. Ini jumlah terakhir tahun 2014. Untuk tahun 2015 ini kita belum dapat laporannya,” ungkap Yusni, Kamis (17/9).
Pertumbuhan UMKM di kota Palembang setiap tahun meningkat sekitar 3,66 persen. Jumlah umkm pada tahun 2013 totalnya 31.344 naik menjadi 32.706 pada 2014.
Menurutnya, kondisi perkonomian yang lemah tidak terlalu berpengaruh dengan perkembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Pasalnya, kebanyakan UMKM merupakan usaha perorangan yang tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya operasional.
“Rata-rata pelaku UMKM ini modalnya tidak terlalu besar. Hanya saja mungkin pengaruhnya terhadap perkonomian yang semakin melemah ini yakni menurunnya daya beli masayarakat. Pengaruhnya bisa saja terjadi pada perusahaan besar,” ujarnya.
Lebih lanjut Yusni mengatakan, daya beli masyarakat juga dapat berpengaruh pada usaha-usaha seperti industri pakaian dan lainnya.
“Kalau pakaian ini merupakan kebutuhan sekunder. Yang paling penting ini kebutuhan pangan. Karena tidak mungkin dikurangi masyarakat sebagai kebutuhan primer,” imbuhnya.
Di dalam perkembangannya, Disperindag Kota Palembang juga selalu memberikan pembinaan terhadap UMKM setiap tahun. “Tahun ini pun akan dilakukan lagi pembinaan, kemungkinan bulan Oktober atau November mendatang,” lanjut Yusni.
Pemko pun biasanya memberikan bantuan berbentuk kredit kepada UMKM. Akan tetapi, pemerintah kota sampai saat ini belum bisa memeberikan bantuan karena masih terkendala pendanaan.
“Kalau bantuan pusat biasanya ada. Tetapi untuk pengajuannya, setiap UMKM langsung melapor kepada Disperindag Provinsi,” pungkasnya. Odil