- October 5, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
No Comments
Kayuagung, BP.-Akibat kabut asap yang sangat parah belakangan ini tak hanya sebabkan ISPA. Saat ini banyak warga Ogan komering Ilir yang terkena diare. Bahkan angkanya menembus ribuan pasien.
Diare mulai menyerang warga selama sebulan terakhir, terutama anak-anak yang tinggal di bantaran sungai, karena mengkonsumsi air sungai yang mulai keruh.
“Selama musim kemarau ini debit air sungai mulai turun sehingga tingkat pencemaran air sungai itu sangat tinggi, memang Setiap bulan terjadi Peningkatan jumlah Pasien diare yang berobat ke pusakesmas dan RSUD Kayuagung” ujar Ujar Kepala Dinas Kesehatan OKI M Lubis.
Menurut Lubis, Berdasarkan data dari seluruh puskesmas yang tersebar di Kabupaten OKI, sejak Bulan Juni 2015 Pasien diare mulai meningkat.
Menurut Lubis, Berdasarkan data dari seluruh puskesmas yang tersebar di Kabupaten OKI, sejak Bulan Juni 2015 Pasien diare mulai meningkat.
“Pada bulan juni terdata 1.337 orang, kemudian juli meningkat lagi 1.555 orang dan bulan agustus 1.689 orang, bulan september jumlahnya tidak jauh berbeda dengan data di bulan agustus lalu,” kata Lubis.
Dijelaskan Lubis, penyebab meningkatkan warga yang terkena diare akibat musim kemarau, yang berdampak pada kurangnya sumber air bersih, apalagi warga yang terserang diare kebanyakan tinggal di pinggiran suangai.
Dijelaskan Lubis, penyebab meningkatkan warga yang terkena diare akibat musim kemarau, yang berdampak pada kurangnya sumber air bersih, apalagi warga yang terserang diare kebanyakan tinggal di pinggiran suangai.
” Pasien diare didominasi di Puskesmas Pedamaran, Sugihwaras, pengarayan, SP Padang, muara Batun, Keman, Pampangan, Jejawi, dan awal terusan, rata-rata puskesmas tersebut berada diwilayah pinggiran sungai, mereka kebanyakan memakai air sungai untuk keperluan sehari-hari,” jelasnya.
Jika melihat data penduduk yang memiliki akses air bersih mulai yang paling rendah adalah 54,25% dalam wilayah kerja puskesmas air sugihan jalur 27 kemudian disusula puskesmas pedamaran timur 54,92% dan puskesmas sungai menang 56,48%.
Jika melihat data penduduk yang memiliki akses air bersih mulai yang paling rendah adalah 54,25% dalam wilayah kerja puskesmas air sugihan jalur 27 kemudian disusula puskesmas pedamaran timur 54,92% dan puskesmas sungai menang 56,48%.
“Sementara penduduk dengan akses sanitasi yang terendah adalah puskesmas awal terusan sebesar 5,7% SP Padang 13,2% dan desa keman 14,2%,” ujarnya.
Lubis, mengimbau, agar warga tidak menggunakan air sungai untuk diminum dan mengawasi anak tidak jajan sembarangan guna menghindari penyakit diare.
”Peran serta orang tua untuk mengawasi anaknya itu sangat diperlukan agar tidak mudah terserang penyakit, mengkonsumsi air yang tidak bersih juga bisa memengaruhi, kepada masyarakat yang terserang diare, agar segera dibawa ke puskesmas terdekat, jangan sampai tambah parah, ” ujarnya.ros
Lubis, mengimbau, agar warga tidak menggunakan air sungai untuk diminum dan mengawasi anak tidak jajan sembarangan guna menghindari penyakit diare.
”Peran serta orang tua untuk mengawasi anaknya itu sangat diperlukan agar tidak mudah terserang penyakit, mengkonsumsi air yang tidak bersih juga bisa memengaruhi, kepada masyarakat yang terserang diare, agar segera dibawa ke puskesmas terdekat, jangan sampai tambah parah, ” ujarnya.ros