Pemprov Sumsel Dinilai Mampu Turunkan Angka Kemiskinan

angka kemisinanPalembang, BP-Meski jumlah penduduk miskin di Sumsel masih relatif tinggi, namun secara makro Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dinilai sudah mampu menurunkan angka kemiskinan. Berdasarkan data Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Republik Indonesia, dari total 20 juta penduduk miskin di Indonesia, 1,08 juta jiwa berada di Sumsel.
Kasubdit Pemetaan Penduduk Miskin Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas RI, Agus Mansyur
mengatakan, jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumsel menduduki urutan keenam se-Indonesia.
Menurutnya, secara kuantitas penduduk miskin Sumsel tidak begitu besar. Bahkan mengalami penurunan dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya. Dirinya menjelaskann di Pulau Sumatera ada sebanyak 6 juta penduduk miskin, sementara Sumsel baru mencakup 13,62 persennya.
“Penduduk miskin terbanyak tiga besar se-Indonesia berada dipulau jawa yakni Jawa Tengah disusul Jawa Timur, Jawa Barat, kemudian Sumatera Utara, Lampung lalu baru Sumsel. Sedangkan penduduk miskin terendah yakni Bangka Belitung,” tuturnya
Agus menegaskan, kemiskinan juga telah menjadi masalah mendasar dan pusat perhatian pemerintah negara manapun, karena salah satu tugas pemerintah adalah menyejahterakan masyarakat. Karena itu, pihaknya menargetkan sampai 2019 jumlah penduduk miskin dapat ditekan 7-8 persen.
“Tentu yang sangat penting digunakan
untuk mengevaluasi kebijakan strategis pemerintah terhadap kemiskinan. Ini juga penting untuk membandingkan kemiskinan antarwaktu dan daerah, serta menentukan target penduduk miskin dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi mereka,” jelasnya.
Diakuinya, untuk menekan angka kemiskinan juga dibutuhkan upaya keras yang melibat seluruh stakeholder terkait. Rapat teknis dari tim penanggulangan kemiskinan pemerintah daerah masing-masing perlu lebih diintenskan. “Program mengentaskan kemiskinan harus dijalankan menyeluruh dengan sistem beriringan,”urainya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Sumsel, Ekowati Retnaningsih menambahkan
Secara kuantitas, saat ini penduduk miskin di Sumsel masih dipegang Palembang. Namun secara persentase, penduduk miskin banyak berada di Lahat.
Pihaknya juga telah banyak melakukan sinkronisasi program-program yang dijalankan antar kabupaten dan kota sebagai upaya konkrit dan terpadu dalam menekan jumlah penduduk miskin.
“Tim penanggulangan kemiskinan terus berkorelasi dengan program-program SKPD tiap kabupaten dan kota. Pemprov Sumsel juga memiliki strategis pembangunan yang memprioritaskan membuka lapangan pekerjaan sebesar-sebesarnya untuk mengurangi penduduk miskin,”terangnya.
Lebih lanjut, kata Eko, Sumsel menargetkan menekan angka kemiskinan hingga 11%.
“Dengan target itu, kita perlu berkomitmen bersama antara pemerintah dan pemangku kepentingan dalam menyusun, melaksanakan, serta mengawal program-program percepatan penanggulangan kemiskinan diSumsel,” pungkasnya. Oidz



Leave a Reply