- October 6, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang mengecam keras aksi pelecehan profesi wartawan, serta pengancaman terhadap wartawan yang bekerja di Harian Umum BeritaPagi, Hasandri, yang dilakukan oleh oknum aparat.
“Kami sudah mendengar kabar ini dan ini sudah teror, serta pelecehan profesi terhadap wartawan. Kami mengecam keras kepada oknum aparat ini,” ujar Ketua AJI Palembang Darwin, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler (ponsel), Senin (5/10).
Pengecaman AJI Palembang, sambung Darwin, terdapat bahasa yang dilontarkan oknum aparat seperti hasandri adalah jurnalis abal-abal. Hal tersebut sangat disayangkan, apalagi sampai memaki jika Hasandri wartawan gadungan, tukang peras dan tidak punya kantor.
“Jadi pelecehan profesi terhadap wartawan, bukan profesi wartawan saja, apa pun profesinya. Jadi, siapa pun orang itu, bahkan oknum aparat sekaligus tak berhak melecehkan atau menghina profesi. Apalagi sampai menghina lembaga di mana tempat bekerja,” tegas Darwin.
Terlepas dari pengancaman dan pelecehan, masih dikatakan Darwin, ini juga sudah termasuk kekerasan, meneror dan intimidasi atas sikap yang dilakuan anak dan istri dari oknum aparat yang melakukan pengeroyokan terhadap wartawan ini.
“Jadi ini AJI Palembang telah berdiskusi mengenai kekerasan terhadap jurnalis di Palembang ini. Kekerasan ini terjadi terlihat dari kurang pahamnya masyarakat, bahkan oknum aparat tentang fungsi dan tugas media yang telah tumbuh saat ini. Di mana dalam media ini ada unsru jurnalis yang menjadi garda terdepan,” jelas Darwin.
Atas tindakan tersebut, dikatakan Darwin, AJI Palembang meminta agar lembaga yang berwewenang untuk menindak tegas sikap yang telah dilakukan oleh oknum aparat tersebut, karena ini sudah dinilai serius.
“Besok (hari ini-red) kami juga akan melaporkan ke Dewan Pers, karena di Kota Palembang masih ada bentuk kekerasan yang dialami seorang jurnalis, karena jurnalis ini dilindungi Undang-Undang yang diakui Dewan Pers yang dibentuk pemerintah,” pungkas Darwin. Orio