Heri Berjanji Akan benahi Ekonomi Kerakyatan

PALI, BP
Menunjukkan keseriusannya untuk menuju Kursi I Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), mantan Pejabat Bupati PALI Ir H Heri Amalindo MM, calon Bupati Kabupaten PALI langsung meninjau kondisi pasar Tradisional yang ada di Desa Raja Jaya Kecamatan Penukal Utara Kabupaten PALI.
Dengan menggunakan sepeda motor, Heri dibonceng warga setempat langsung melihat kondisi pasar.
Dari pantauan wartawan di lapangan, blusukan dilakukan Heri ini selain melihat kegiatan warga, sekaligus melihat kondisi pasar kalangan atau pasar mingguan, “Selain tatap muka secara langsung dengan masyarakat kami juga pengen tahu langsung dengan kondisi ekonomi di masyarakat kita,” ucap Heri.
Lebih Lanjut, dikatakan mantan Kadin PU BM Provinsi Sumatera Selatan ini, dirinya berjanji akan menggerakkan ekonomi kerakyatan untuk lebih ditinkatkan lagi.
“Kalau kita melihat kondisi sekarang, kita tahu kondisi ekonomi kita sedang melemah. Harga karet dan sawit jatuh, kemudian di level Nasional rupiah kita anjlok, dari faktor-faktor menyebabkan kondisi ekonomi kita semakin terpuruk,” sambung Heri.
Dirinya tidak akan tinggal diam. Mantan Penjabat Bupati PALI ini akan menggerakan ekonomi mikro dari industri kecil rumah tangga sampai terbentuk kelompok-kelompok UKM.
“Sekarang, kita hidupkan kembali roda ekonomi. Dengan cara, nanti kita datangkan investor untuk membangun infrastruktur di PALI. Dari situ, maka ekonomi kerakyatan akan hidup. Seperti adanya warga yang berkerja, kemudian membuka usaha warung, selepas itu dari usaha mikro tersebut akan terciptalah pola ekonomi kerakyatan, sehingga masyarakat yang hanya berpatokan pada karet, perlahan akan menambah penghasilan mereka dengan membuka warung tadi,” janji Heri ketika berdiskusi dengan warga.
Sementara itu, Herman (43) warga setempat mengaku optimis jika Heri Amalindo menang pada pilkada PALI.
“Kami optimis pak Heri pacak menang. Soalnyo sudah ado bukti nyato pas dio mimpin PALI 2 tahun kemarin. Jadi kami dak ragu lagi pak, tetap pilihan kami Heri Amalindo,” cetus pria yang kesehariannya sebagai petani. (Hab)