- November 6, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
No Comments
Muaraenim,BP-Kalangan masyarakat kurang puas dengan kinerja Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Muaraenim. Soalnya cukup banyak bangunan proyek fisik yang dikelola dinas tersebut menghabiskan dana APBD maupun APBN bermiliyar miliyar, namun banyak bangunan yang dihasilkan tidak mempunyai nilai estetika yang dapat memiliki khas pembangunan di Muaraenim.
Seperti pembangunan rumah dinas (Rumdin) Wakil Bupati Muaraenim yang telah menghabiskan dana APBD Muaraenim tahun 2015 miliyaran rupiah. Namun sayangnya, bangunan yang sudah hampir rampung dikerjakan itu sama sekali, tidak memiliki nilai estetika.
Bahkan bangunan rumah dinas orang nomor dua di Muaraenim terkesan tak ubahnya seperti gudang. “Sebagai masyarakat tentunya kita sangat menyesalkan. Karena dana yang dikeluarkan cukup banyak mencapai miliyaran rupiah, namun bangunan yang dihasilkan tidak bernilai estetika. Saya melihatnya, bangunan rumah dinas wakil bupati itu sama saja dengan rumah dinasnya yang lama bahkan ekstrimnya lagi seperti bangunan gudang saja,” jelas Ketua Anak Gusuran Tambang Muaraenim, Westi Mayundra, Kamis (5/11).
Kalau boleh dibandingkan, kata Westi, leberbih bernilai estetikalah rumah pribadi Sekda Muaraenim yang tengah dibangun di Jl Karet saaat ini, ketimbang rumah dinas wakil bupati.
Padahal, lanjutnya, Dinas PU Cipta Karya telah mengontrak konsultan dalam pembuatan desine gambar bangunan. Namun sayangnya desine gambar yang dilakukan sama sekali tidak mempunyai nilai estetika. “Kita khawatir, biaya konsultan telah dianggarkan, tetapi konsultannya tetap dari internal PU Cipta Karya. Kalau ini sampai terjadi tentunya patut kita pertanyakan,” tegas Westi.
Ironisnya lagi, lanjutnya, Kepala Dinas PU Cipta Karya, telah berpergian ke berbagai daerah di Indonesia bahkan telah beberapa kali berpergian keluar negeri. Seperti baru baru ini telah pergi ke Newzeland. Tentunya dia telah melihat bagaimana indahnya bangunan bangunan didaerah yang dikunjunginya. Namun sayangnya kenapa tidak bisa diaflikasikan di Muaraenim.
“Tentunya kepergiannya ke luar tersebut dengan alasan studi banding patut dipertanyakan juga,” tegasnya. Sebernya, lanjut Westi, antara bangunan perkantoran di Muaraenim bila dibandingkan dengan Kota Prabumulih, jauh lebih bernilai estetika bangunan bangunan yang dilakukan Pemkot Prabumulih.
“Saya melihat, pembangunan yang dilakukan terkesan asal buat saja, tanpa memperhitungkan nilai estetikanya. Padahal uang yang dihabiskan cukup banyak,” tegasnya.
Ditempat terpisah, Ketua Fraksi PAN DPRD Muaraenim, Faizal Anwar SE, juga mengakui pembangunan gedung perkantoran tersebut kurang memupunyai nilai estetika. “Sebagai anggota dewan, tentunya permasalahan ini menjadi masukan bagi kami dan akan sampaikan dalam rapat paripurna pembahasan RAPBD 2016 yang sebentar lagi dilakukan,” jelas Faizal.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Muaraenim, Ramlan Suryadi, belum berhasil dikonfirmasi. Upaya konfirmasi telah dilakukan dengan menghubungungi ponselnya melalui pesan singkat. Namun hingga berita ini dibuat, yang bersangkutan belum juga memberikan balasan.nur
Poto: Poto Rumah dinas Wabup Muaraenim yang hampir rampung dibangun namun bentuknya tidak memiliki nilai estetika, karena tak ubahnya hampir mirip seperti gudang.