Kawasan Perairan, Kesulitan Mendapatkan Air

krisis airBanyuasin BP -Sejak memisahkan diri dari kabupaten Musi Banyuasin dan lahir menjadi kabupaten baru, percepatan pembangunan di Banyuasin semakin meningkat. Mulai dari pendapatan  aseli daerah (PAD), infrastruktur, sarana pendidkan, kesehatan dan fasilitas umum lainnya.

Fasilitas air bersih juga mulai diperhatikan, yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Betuah. Sejumlah masyarakat telah menikmati aliran air bersih, seperti di kawasan betung, Pangkalan Balai dan Mariana. Tidak tanggung-tanggung, Pemkab Banyuasin merogoh kocek cukup dalam untuk mengalirkan air bersih ke rumah-rumah warga.
air bersih diwilayah Kenten yang masuk di Kecamatan Talang Kelapa dan beberapa titik di talang keramat.  Untuk pembangunan pipa distribusi
Namun kondusi di lapangan, berkata lain, masyarakat masih mengeluh, air tak kunjung mengalir. Bahkan warga Banyuasin terpaksa merogoh kocek lagi untuk membeli air, sekedar buat minum dan memasak. “Padahal kami sudah bayar tiap bulan, bahkan biaya pasang PDAM nya cukup besar. Tapi tetap saja airnya jarang mengalir, kalaupun mengalir, sering kali kotor dan kecil sekali seperti kencing kucing,” keluh Maratun Fitra (45) ibu rumah tangga Kelurahan Talang Kelapa Banyuasin.
Parahnya lagi, masyarakat membeli air bersih, justru di PDAM yang selali menyedakan stok bagi warga yang hendak membeli air. “Kalau beli pakai tengki, airnya banyak,  tapi tidak dialirkan ke ledeng. Kita memang hidup di kawasan perairan tapi selalu kehausan, butuh perjuangan dan biaya banyak  mendapatkan air,” ungkapnya.
Kekesalan masyarakat yang sudah memuncak juga ditumpahkan dengan berulang kali melakukan aksi massa. Namun, lagi-lagi hal itu belum memberikan solusi yang dirasakan oleh masyarakat. “Dana untuk PDAM selalu di tambah, tapai hasilnya ke masyarakat sedikit sekali mengalami kemajuan,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur PDAM Banyuasin Ir Bakri mengatakan, pada prinsipnya pihaknya telah berupaya maksimal agar air bersih mengalir setiap saat ke rumah-rumah warga Banyuasin. Kendalanya selama ini, PDAM masih mengandalkan pasokan listrik guna pendistribusian air bersih. “Masalahnya, listrik di Banyuasin sering Byarpet, membuat boster PDAM tidak bisa berfungsi menyalurkan air. Malahan PDAM mengalami banyak kerugian,  peralatan rusak lantaran listrik byarpet,” jelasnya.
Dia membantah kalau PDAM Tirta Betuah banyuasin dinilai buruk. Pasalnya penilaian baik buruknya perusahaan air minum banyak indikator. “Buktinya tahun 2015 ini PDAMTirta Betuah Kabupaten Banyuasin tahun ini berhasil meraih penghargaan dari Musyawarah Persatuan Perusahaan Air Minum Nasional (MAPAN),” katanya.
PDAM Tirta Betuah menduduki posisi kedua terbaik se Indonesia dibawah PDAM Tirta Musi Palembang dengan kategori pelanggan dibawah 20 ribu. “Kita patut berbanga hati, karena dari 482 PDAM se Indonesia PDAM Tirta Betuah berhasil mengalahkan 480 perusahaan penyedia jasa layanan air bersih,” kata Bakrie.
Disampaikan Bakrie ada 7 poin penting yang membuat PDAM Tirta Bertuah berhasil meraih gelar tersebut. Pertama, PDAM Tirta Betuah tidak pernah disubsidi oleh Pemerintah Daerah. Kedua, meski tidak mendapat subsidi, PDAM Tirta Betuah tidak mempunyai hutang.
“Kemudian, antara investasi yang ditanam perusahaan dengan keikutsertaan jumlah pelanggan tahun 2014 seimbang, arus kas perusahaan masuk kategori cukup baik. Artinya masih ada kas tersisa. Walaupun tarifnya dasar yang diterapkan rendah masih bisa menyisikan kas dengan kata lain perusahaan masih surplus,” lanjutnya.
Kelima, di tahun 2014 lalu PDAM Tirta Betuah mendapat penghargaan pengelolaan keuangan Wajar Tanpa Pengecualiaan (WTP) hasil audit dari Konsultan Akuntan Publik dibawah naungan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI).
Ke enam, disisi Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di PDAM Tirta Betuah juga mendapat poin penting penilaian dari MAPAN.
“SDM kita, dari status pendidikan hingga kinerja sudah memenuhi kriteria profesional. Sistem kerja dan pelayanan yang dibangun terhadap pelanggan juga sudah mengarah ke sistem online. Kesemua itu didapatkan berkah kerja keras dan ketekunan SDM yang ada dalam mengikuti peningkatan pendidikan melalui diklat tehnis dan non tehnis,” ungkapnya.
Yang ke tujuh, persentase pelayanan sambungan pelanggan sudah melebihi angka rata-rata. Di Indonesia tingkat pelayanan sambungan rumah diangka 5 persen pertahun itu sudah maksimal. Tetapi PDAM Tirta Betuah mencapai angka 40,8 persen pertahun.
“Prestasi yang luar biasa ini ditorehkan berkat kerjasama dari pihak managemen, didukung Pemerintah Kabupaten Banyuasin dan peran serta aktif masyarakat pelanggan PDAM Tirta Betuah,” lanjut Bakrie.
Untuk jumlah pelanggan hingga Juni 2015 berjumlah 23 ribu pelanggan. Distribusi air bersih berkekuatan 300 liter perdetik kapasitas terpasang.
Disisi lain, penilaian terbaik juga didapatkan karena PDAM Tirta Betuah hingga saat ini masih menerapkan tarif dasar rendah terhadap pelanggannya.
Tarif dasar yang diterapkan sebagai acuan dasar penetapan beban biaya bulanan kepada pelanggan merupakan tarif yang ditetapkan sejak tahun 2005 lalu dimana terus bertahan hingga tahun 2015.
Ia mengungkapkan ‎terdapat tiga penggolongan pelanggan pengguna PDAM dengan tarif bersubsidi yang berbeda-beda diantaranya Sosial (Rumah Ibadah) Rp.900, Rumah Tangga Rp.1200 dan Tempat Usaha Rp.2400 per meter kubik.
“Ya, kita menerapakan kategori tarif dasar rendah. Memang merugi, tapi tidak sampai berhutang, dan masih bisa bayar gaji karyawan serta  bisa bayar tagihan listrik Rp400 juta perbulan,” pungkasnya


Leave a Reply