- December 2, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Polsek Sukrami Palembang masih terus mengusut penyebab kematian Dalina Akollo (18) yang ditemukan tak bernyawa dalam keadaan tergantung di Jalan Padat Karya, RT 04 RW 01, Kelurahan Talang Jambe, Kecamatan Sukarami Palembang, Minggu (29/11) lalu, sekitar pukul 22.00.
Mengetahui adanya kejanggalan dalam kepergian korban seorang pelajar di salah satu SMA swasta di Kota Palembang yang berstatus sebagai isteri dari M Bayu Aprianto (17), keluarga korban mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolsek Sukarami Palembang, Selasa (1/12).
Bahkan, suami dari korban, Bayu yang masih diamankan di Mapolsek Sukarami Palembang untuk diambil keterangan terkait peristiwa tersebut, saat ditemui dan ditanyakan tentang kematian istrinya tersebut, Bayu hanya memilih diam saja.
“Sudah ya dek, Bayu ini capek ditanya-tanya terus. Kami sekeluarga menyerahkan kepada polisi saja, apakah dia ini bersalah atau tidak,” ujar kakak perempuannya, Yani (28).
Menurut Yani, adiknya dituduh telah menganiaya istrinya hingga tewas. Padahal, adik iparnya tersebut meninggal akibat gantung diri. Selain itu, jasad korban juga pertama kali ditemukan oleh tetangganya, bukan oleh Bayu.
“Kalau adik saya yang menemukan pasti dia tambah terpojok. Adik ipar saya ini gantung diri di bangsal batu, jadi tak mungkin jika dianiaya,” kata Yani.
Sedangkan, ibu suami korban, Suryani (50) menjelaskan, sebelum kejadian itu menantunya sempat membuat bakwan untuk sarapan dan tak ada hal-hal aneh yang mencurigakan. Kemungkinan, memang sudah ajalnya.
“Kami ikut alur saja, yang pasti anak saya (suami korban-red) tidak bersalah. Apalagi mereka kemana-mana pergi berdua, sehingga tak mungkin anak saya membunuh istrinya sendiri,” tegas Suryani.
Disinggung apakah hubungan rumah tangga antara korban dan Bayu sering ribut, dikatakan Suryani, memang anaknya terkadang ribut dengan istrinya, tetapi itu hal yang biasa dalam menjalani rumah tangga.
Ditemui usai membuat laporan, kakak kandung korban Yoke (36), mengatakan keluarganya sengaja datang ke Mapolsek Sukarami Palembang untuk melaporkan peristiwa kematian adiknya tersebut. Dengan begitu nantinya dapat mengetahui apa sebenarnya yang terjadi.
“Kami minta harusnya sadarlah, kenapa bisa sampai terjadi kejadian itu atau berbuat seperti itu dan jika nanti terbukti agar dihukum seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegas Yoke.
Mengenai adiknya tersebut, masih dikatakan Yoke, setelah dilakukan pemeriksaan autopsi oleh petugas di Kamar Mayat Bhayangkara, jasad sang adik langsung di bawa pulang ke rumah dan dimakamkan di TPU Talang Jambe, Senin (30/11), sekitar pukul 07.15.
Sementara itu, Kapolsek Sukarami Palembang Kompol Nurhadiansyah, melalui Kanit Reskrim Iptu Heri menjelaskan, keluarga korban baru saja melapor, namun laporannya sudah diterima oleh petugas SPKT Mapolsek Sukarami Palembang dengan nomor TBL/1420/XIII/2015/Sumsel/
“Saat ini masih dalam penyidikan dan kami masih menunggu hasil autopsi dari forensik. Namun, setelah peristiwa tersebut kami talah memeriksa sekitar empat saksi untuk diambil keterangannya terkait kematian korban,” pungkas Heri. Orio