- January 8, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
PALI, BP
Sampah sering kali menjadi maslah di Pasar Pendopo dan di sudut sudut Kota Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), bukan tidak beralasan hal tersebut disebabkan, sering lambatnya gajian dan ongkos minyak untuk mobil pengangkut sampah di pasar tersebut telat turun, penyebab utama kenapa hal itu terjadi.
Keterangan itu didapat dari Endang (45) salahsatu sopir mobil pengangkut sampah saat saat dibincangi Berita Pagi, ketika mengangkut sampah di Pasar Pendopo, Minggu (3/1)
Menurutnya penyebab utama menumpuknya sampa disetiap sudut kota Pendopo dikarnakan selain gaji telat juga uang minyak mobil tidak kunjung turun. “Bagaimana kami bisa bekerja kalau mobil pengangkut tidak ada minyaknya, karena uang untuk beli BBM tidak turun-turun,” ungkap Endang.
Keluhan yang sama diutarakan Suyitno (35), salah satu petugas kebersihan pasar, bahwa bulan ini gaji yang seharusnya sudah di terimanya belum ada cerita dari Dinas terkait. “Payah disini, gaji selalu telat, jangankan gaji, uang minyak saja selalu macet jadinya sampah sering numpuk di pasar, bukan kami tidak mau bekerja tapi keadaan tidak mungkin, karena mobil pengangkut kosong minyaknya,” ujar Suyitno.
Suyitno berharap agar Dinas PU Cipta Karya yang mengurusi sampah di pasar Pendopo untuk memperbaiki pengelolaan masalah gaji dan uang minyak. “Kami ingin secara rutin gaji kami dibayar, dan uang minyak juga lancar supaya sampah di pasar ini tidak menumpuk dan tidak mengganggu kegiatan di pasar,kalau seperti ini terus, pasti kejadian sampah menggunung tetap terulang dan dikira masyarakat kami tidak bekerja, padahal yang salah bukan kami” ucapnya.
Sementara itu, Ngatimin pengunjung pasar mengeluhkan kinerja pengelola pasar, yang seharusnya cepat tanggap mengantisipasi banyaknya sampah yang menumpuk. “Ngurusi pasar sekecil ini saja kewalahan, seharusnya pengelola pasar sigap menangani sampah dan segera melaporkan ke petugas keberhasihan,lihat sudah 6 hari menumpuk baru diangkut seharusnya tiap hari diangkut,jadi sampah tidak mengganggu,” tuturnya dengan nada kesal. (Hab)