- February 26, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Jakarta, BP
Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam menegaskan, konsolidasi PPP melalui Muktamar (Islah) PPP akan berhasil jika tidak ada upaya rekayasa untuk memenangkan calon tertentu, melibatkan kader PPP Muktamar Surabaya, Jakarta, dan Bandung serta melibatkan seluruh unsur fusi PPP yakni Parmusi, Perti, NU, dan Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII).
“Selama ini ada anggapan dari pihak muktamar Jakarta untuk melegitimasi seseorang. Tapi rekayasa itu bisa hilang kalau panitia OC dan SC melibatkan seluruh unsur dan komponen,“ ujar anggota DPR RI dari Fraksi PPP itu saat ditemui di sela-sela Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV PPP di Jakarta, Kamis (25/2) .
Ditambahkan Usamah, apabila panitia hanya melibatkan kader satu kubu akan memancing gugatan hukum dan konflik a terus berlanjut. Jadi pimpinan PPP hasil Muktamar Bandung harus benar-benar berpikir jernih dan obyektif untuk menyelamatkan PPP. Satu orang kader itu kata Usamah, sama sulitnya memperoleh 1000 suara atau hilangnya satu kader itu sama sulitnya mendapatkan 1000 suara.
“Jadi harus dilibatkan semua penyusunan kepanitiaan, dengan cara-cara lobi dan saya pastikan kader Parmusi di kubu Muktamar Jakarta, InsyaAllah akan bergabung dengan kubu Jakarta sepanjang ada undangan. Sebab selama ini tak pernah ada undangan orang per orang,“ kata Usamah.
Usmah mengatakan, kader Parmusi memiliki komitmen sebagai perekat unuk menyelamatkan Muktamar (Islah) PPP dengan satu agenda menyelamatkan PPP. Dia sudah perintahkan seluruh kader Parmusi yang berada dalam struktur kepengurusan PPP semua tingkatan untuk menyelamatkan eksistensi PPP dalam pentas politik nasional sebagai satu-satunya partai yang berasas Islam.
Dia berharap dalam susunan kepengurusan penitia pengarah (Steering Committee) dan panita pelaksana (Organizing Committee) harus melibatkan semua kader yang berkonflik agar bersatu dan melakukan verifikasi seobyektif mungkin melalui SK Muktamar Bandung.
“Jangan ada yang merasa, jumawa atau ojo dumeh sebagai pemenang. Kalau Muktamar berhasil yang menang PPP. Tapi kalau syarat tadi tidak dilakukan, dan masih ada arogansi akan bahaya PPP,” jelasnya.
Usamah mengaku tergerak mengambil inisiatif dan mendorong seluruh kader Parmusi bersikap legowo terhadap kebijakan pemerintah setelah mendengar masukan semua pihak termasuk Mahkamah Partai untuk melakukan Islah melalui Muktamar Luar Biasa dengan memperpanjang masa kepengurusan DPP PPP hasil Muktamar VIII di Bandung tahun 2011 sebagai pelaksana Muktamar